KEHIDUPAN di BUMI MUNGKIN BERASAL DARI MARS

(LINGGA POS)  – Kehidupan mungkin di mulai dari Mars sebelum tiba di Bumi, demikian pernyataan para ilmuan pada sebuah konferensi sains. Riset terbaru mendukung gagasan bahwa Planet Merah itu sebenarnya tempat yang lebih baik bagi makhluk biologis miliaran tahun silam dibandingkan dengan Bumi saat ini. Para ilmuan sejak lama berusaha mengetahui bagaimana atom bisa membuat tiga komponen molekul penting pertama yang dibuktikan organisme yang masih hidup yaitu RNA, DNA dan protein. Molekul yang membentuk materi genetik jauh lebih kompleks dibandingkan dengan kimia (karbon) orgnik “pra-biotik” primordial yang diduga muncul di Bumi lebih dari 3 miliar tahun lalu dan RNA (ribonucleic acid) adalah yang pertama terbentuk.

LEBIH KERING. Namun, RNA membutuhkan mineral tertentu yang tidak ada di Bumi tetapi banyak terdapat di Mars, menurut Profesor Benner dari Westheimer Institute of Science and Technology di Gainesville, Amerika Serikat. Mars diduga dahulunya memiliki lingkungan yang lebih kering dan hal itu merupakan faktor penting bagi terciptanya kehidupan. “Mars jauh lebih kering dari Bumi dan lebih teroksidasi. Semakin banyak bukti bahwa kita semua adalah makhluk Mars; bahwa kehidupan dimulai dari Mars dan datang ke Bumi melalui batu,” kata Benner. “Kita sangat beruntung, karena bisa berakhir di sini, jika nenek moyang hipotesis kita tetap tinggal di Mars, mungkin tidak akan pernah ada cerita untuk dikisahkan,” imbuhnya.

ALUR ES TERLIHAT di MARS.  Sebelumnya, jejak panjang berbentuk seperti alur es terlihat di permukaan planet Mars. Jejak itu diperkirakan terbentuk bukan dari air, melainkan dari karbon monoksida atau yang biasa disebut es kering. Material pembentukan jejak ini tampaknya telah mengakhiri bukit pasir di planet Merah itu pada bantalan gas karbon dioksida. Panjangnya bervariasi antara beberapa ratus meter hingga 2,5 kilometer. Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Icarus ini menampilkan gambar-gambar dari satelit Mars, Reconnaissance milik badan angkasa luar Amerika, NASA. Para ilmuan mengatakan alur itu ditemukan selama musim dingin yang beku di Mars. Disebutkan, setiap musim dingin, bagian selatan Mars diselimuti lapisan es kering dengan ketebalan lebih dari 1 m. Namun, pada musim semi, lapisan ini menyublim dari bentuk padat menjadi gas. Candice Hansen, asisten peneliti Planetary Science Institute di Tucson, Arizona, AS, mempelajari dampak musiman CO2 di planet ini dan menyatakan ini adalah alur unik yang ditemukan hanya di planet Mars. (bbci)

Kategori: IPTEK
Topik populer pada artikel ini:

Berikan Komentar

Kirim Komentar

Bookmark dan Bagikan

Lingga Pos © 2019. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Powered by Web Design Batam.