PEMPROV KEPRI ANGGARKAN PMU UNTUK JENJANG SLTA SE-KEPRI TAHUN 2014 SEBESAR Rp43 MILIAR.

Tanjungpinang (LINGGA POS) – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri, Yatim Mustafa mengungkapkan bahwa pelaksanaan program Pendidikan Menengah Umum (PMU) Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun di Kepri akan dimulai tahun ini. Program PMU ini adalah lanjutan pencanangan Wajar 9 tahun dan program tersebut secara resmi diluncurkan pada 25 Juni 2013 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh untuk seluruh provinsi/kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. “Pemprov Kepri telah menganggarkan untuk program PMU (Wajar) 12 tahun ini sebesar Rp43 miliar. Dana yang bersumber dari APBD Kepri dan bantuan pemerintah itu dimanfaatkan untuk membantu siswa yang kurang mampu khususnya di jenjang pendidikan SLTA se-Kepri,” kata Yatim, Jumat minggu lalu. Menurut Yatim, program PMU di Kepri sudah dimulai dan hanya tinggal menunggu pencairan dananya saja. “Secara teknis akan digelar rapat koordinasi dan nantinya akan disampaikan kepada seluruh kepala sekolah,” tambahnya.

PER SISWA MENERIMA Rp89 RIBU PER BULAN.

Adapun besarnya dana PMU yang akan diberikan kepada masing-masing siswa yang kurang mampu adalah sekitar Rp89 ribu per bulan atau sebesar Rp1.080.000 pertahun. Sedangkan untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan diberikan dana praktek prankrink sebesar Rp600 ribu per siswa. Jumlah siswa SLTA di Kepri yang akan menerima bantuan PMU tersebut sebanyak 35 ribu siswa dari seluruhnya 40 ribu siswa SLTA di Kepri.

MENYIAPKAN GENERASI SEHAT & CERDAS.

Dikatakan M. Nuh, program PMU adalah program yang sangat strategis untuk pembangunan bangsa Indonesia masa depan dalam rangka menyiapkan generasi 100 tahun Kemerdekaan RI. Latar belakang PMU lanjut Nuh adalah adanya potensi jumlah penduduk usia produktif yang sangat besar di Indonesia dalam beberapa dekade ke depan. Dua kata kunci untuk meraih bonus demografi dari besarnya potensi usia produktif itu, adalah “sehat dan cerdas”. “Jadi, bidang kesehatan dan pendidikan harus menjadi prioritas,” kata Nuh saat peluncuran. Sementara Dirjen Pendidikan Menengah, Kemendikbud, Hamid Muhammad mengatakan melalui program PMU ini diharapkan angka partisipasi kasar (APK) Indonesia pada 2020 ditargetkan bisa meningkat menjadi 97 persen dibanding pada 2012 yang mencapai 78,9 persen. (jayakusuma,hk,sn).

Kategori: NASIONAL Tags: , , ,
Topik populer pada artikel ini:

Berikan Komentar

Kirim Komentar

Bookmark dan Bagikan

Lingga Pos © 2019. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Powered by Web Design Batam.