Syiar Islam : MISTERI ASTRONOMI DI LANGIT MEKAH 1 MUHARRAM TAHUN PERTAMA HIJRIAH

(LINGGA POS) – Pada sekitar tahun 682 Masehi (M), di masa Khalifah Umar bin Khattab, Negeri Islam yang semakin besar wilayah kekuasaannya memerlukan satu terobosan baru guna mengatasi berbagai persoalan administrasi. Di masa itu surat menyurat antara gubernur atau penguasa daerah dengan pusat belum rapi antara lain karena tidak adanya acuan penanggalan. Khalifah Umar bin Khattab lalu memanggil para sahabat untuk bermusyawarah mengenai masalah penanggalan Islam dan berdasarkan kepada perhitungan fase bulan (Qamariyah), ditentukanlah tahun kalender Islam dari tahun terjadinya Peristiwa Hijrah. Diketahui bahwa peristiwa Hijrah tersebut dilakukan secara berangsur-angsur, yang di mulai pada tahun 622 Masehi. Adapun yang dijadikan patokan awal kalender Hijriah adalah : hari Jumat, tanggal 16 Juli tahun 622 M. Berkenaan dengan bila Rasulullah SAW hijrah dari Kota Mekah ke Kota Madinah memang ada beberapa versi, antara lain mengatakan Rasulullah SAW hijrah pada sekitar bulan Agustus 622 M (bulan Safar 1 Hijriah), bulan Agustus 622 M (bulan Rabi’ul Awal 1 Hijriah), atau pada sekitar tahun 629 M.

KAJIAN ASTRONOMI.

Kita tidak membahas mengenai masalah bila sebenarnya kepastian mutlak dari hijrah yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Namun yang menarik adalah mengapa tanggal 16 Juli 622 M itu yang dijadikan patokan? Apa alasannya? Nampaknya, penentuan tanggal 16 Juli 622 M tersebut ada kaitannya dengan peristiwa astronomi yang terjadi ketika itu. Tercatat pada hari itu, berdasarkan simulasi dengan Program Stellarium, terhitung pada sekitar pukul 16.24 (dikurangi 4 jam, atau pukul 12.24 waktu setempat) diketahui matahari tepat berada di Zenith Kota Mekah. Peristiwa tersebut memang terjadi dua kali setiap tahun, yaitu pada setiap tanggal 28 Mei pukul 12.18 dan 16 Juli pukul 12.27 waktu Arab atau 27 Mei dan 15 Juli pada tahun Kabisat, dimana posisi Matahari melintas di atas Ka’bah. Bahkan, jika diselidiki lebih lanjut, pada hari itu (Jumat, 16 Juli 622 M) posisi Matahari, Bulan dan Planet di tata surya nyaris dalam keadaan sejajar dalam ruang pandang sempit 45 derajat! Kedua peristiwa itu agaknya menjadi sebab ditentukannya awal kalender Hijriah yang bertepatan pula dengan tanggal 16 Juli 622 M.

Catatan : Posisi ketika itu, Matahari-Bulan-Saturnus-Venus-Merkurius-Mars-Uranus-Jupiter, dilihat di Kota Mekah (16 Juli 622 M/1 Muharram 1 Hijriah) pukul 12.27 waktu setempat, yakni saat Matahari tepat berada di atas Ka’bah. (kb)

Kategori: SYIAR ISLAM Tags: , , , , ,
Topik populer pada artikel ini:

Berikan Komentar

Kirim Komentar

Bookmark dan Bagikan

Lingga Pos © 2019. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Powered by Web Design Batam.