Batam (LINGGA POS) – Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepri saat ini mencapai sekitar 170.000 orang yang tersebar di 7 kabupaten dan kota di Kepri. Jumlah itu berarti adalah 6-7 persen dari seluruh jumlah penduduk di Kepri. Demikian diungkapkan Gubernur Kepri HM Sani. “Dari hitung-hitungan yang ada, sekitar 35 ribu rumah penduduk yang harus direhab di seluruh Kepri. Prosesnya sudah berjalan sejak empat tahun lalu. Saat ini hanya tinggal sekitar 18 ribu rumah yang harus kita selesaikan (melalui program bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni/RTLH),” kata Sani saat meresmikan kawasan hutan kota di Rusunawa Kabil, Nongsa, Kamis minggu lalu. Dirincikan Sani, untuk merehab sebanyak 1.000 rumah tersebut dibutuhkan biaya sebesar Rp2 miliar. “Karena itu saya berharap adanya bentuk kepedulian dari perusahaan (corporate social and responsibility/CSR), bukan hanya berupa penghijauan atau sejenisnya saja. Tapi juga berbagi kepedulian untuk membangun rumah bagi warga yang tidak mampu di Kepri,” himbaunya. Menurut Sani, Kota Batam sangat pesat pembangunannya, dimana saat ini sekitar 50 persen dari jumlah populasi penduduk di Kepri, berdomisili di Kota Batam. Selain pembangunan rumah, penghijauan kawasan adalah merupakan hal yang penting dilihat dengan penyediaan air dan saling berkaitan di kota ini. “Tak bisa dipungkiri Batam terus berkembang dan secara kuantitas terus naik dan perlu sinergitas dari berbagai elemen,” pungkasnya. (ph,af,bp)
Tag
anggaran
apbd
BANTUAN
Batam
bbm
BUPATI
cpns
dabo
Daerah
daik
dana
DESA
dprd
gaji
guru
HAJI
indonesia
ISLAM
KABUPATEN
KAPAL
kepri
Kesehatan
korupsi
KPK
LINGGA
LINGGA POS
Melayu
muslim
NASIONAL
Negara
olahraga
pajak
partai
pegawai
PEMBANGUNAN
pemerintah
pemilu
pendidikan
pilkada
PNS
polisi
pulau
Sekolah
Singkep
Tambang