Syiar Islam : MUSIM HAJI BERAKHIR, MINA KEMBALI SUNYI SENYAP

image

    Mekah, LINGGA POS – Jutaan tenda di Mina, Mekah, mulai dibenahi seiring berakhirnya musim haji 1436 H/2015 M. Daerah yang sebelumnya dipadati oleh lebih dari 2 juta jemaah dan ditingkahi dengan tragedi yang menewaskan ribuan jemaah, itu sunyi senyap seperti kota mati. Seperti dirilis dari Saudi Gazette, Selasa (29/9) lebih dari 160 ribu tenda di Mina telah dibersihkan yang sebelumnya merupakan rumah sementara bagi jemaah haji yang datang dari seluruh dunia, dan menginap di sini selama 5 hari.    Sekitar 590 ribu jemaah pun telah mulai beranjak dari Mina menuju Mekah, Minggu (27/9) yang menandai hari terakhir Tasyriq. Dari Mekah, sebagian jemaah yang telah menyandang gelar Haji (laki-laki) dan Hajjah (perempuan) berangkat ke kota Madinah untuk menyambangi Masjidil Nabawi, tempat dimana makam Nabi Muhammad SAW berada.    Jadinya, Mina yang sebelumnya penuh sesak kini kosong melompong seperti kota mati saja. Wilayah sekitar 5 kilometer di sebelah timur Mekah ini juga menjadi saksi tragedi yang menewaskan seribu lebih jemaah dan ratusan mengalami luka. Diperlukan sekitar 13 ribu pekerja untuk membersihkan kawasan pemukiman sementara ini dan siap menerima jemaah lainnya pada musim haji 1437 H/2016 nanti.   Hampir 600 ribu jemaah saat ini berkumpul di Madinah, sementara 70 ribu jemaah lainnya telah meninggalkan Arab Saudi untuk kembali ke tanah air. Tercatat, pada Minggu kemarin ada 210 penerbangan dari Mekah menuju ke berbagai negara. Juru bicara Saudi Arabia Airlines (SSA) Turki Al-Dheeb mengatakan pihaknya menyediakan 66 penerbangan ke berbagai negara mulai Sabtu (26/9) dengan 20 ribu jemaah dan Minggu (27/9) mengangkut 50 ribu jemaah dalam 144 kali penerbangan. “Empatbelas ‘lounge’ di Terminal Haji diubah menjadi fasilitas pemberangkatan agar dapat menampung lebih banyak lagi penumpang. Terminal itu bisa menampung rata-rata 91 ribu jemaah per hari untuk 312 penerbangan,”ungkap Dheeb. Lanjut dia, ada sekitar 7 ribu karyawan di terminal, terdiri dari aparat keamanan dan personel departemen pasport (Jazawat). Departemen ini akan memberikan sanksi jika ada jemaah melanggar batas waktu tinggal (overstay) di Saudi. Jika diketahui waktu visa hajinya telah habis, maka sesuai peraturan jemaah atau biro perjalana haji dapat dikenakan denda hingga 100 ribu riyal atau setara Rp400 juta. Jemaah yang diketahui overstay akan dikirim ke pusat detensi Al-Shimasi untuk kemudian dideportasi ke negaranya.    Seperti diketahui, menyusul terjadinya kebakaran besar yang terjadi di kawasan pemukiman sementara (tenda-tenda) tersebut pada 1997 yang menelan korban sekitar 350 jemaah, pemerintah Arab Saudi telah mengganti tenda-tenda yang terbuat dari fiberglass dilapisi teflon untuk memastikan resistensi yang tinggi terhadap api dan cuaca panas. Tenda-tenda ini dipisahkan menjadi beberapa kamp (maktab) yang masing-masing memiliki dinding eksterior sendiri dan terhubung ke maktab-maktab lain oleh jalur yang sudah tersedia. Di setiap maktab dilengkapi dapur, kamar mandi dan fasilitas wudhu. Setiap maktab memiliki warna, yang merupakan kode negara dan semua jemaah haji memiliki lencana dengan warna dan jumlah yang telah ditentukan untuk menghindari tersesat.   Dalam dua tahun terakhir, Mina mengalami perubahan besar-besaran dimana pemerintah Saudi telah menginvestasikan miliaran riyal ke proyek-proyek infrastruktur guna semakin memudahkan ritual ibadah haji tahunan. Sebuah jaringan untuk menghindari kebakaran pun dibuat dengan sistem alarm. (cnni/berbagai sumber)

Kategori: LINGGA
Topik populer pada artikel ini:

Berikan Komentar

Kirim Komentar

Bookmark dan Bagikan

Lingga Pos © 2019. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Powered by Web Design Batam.