Jakarta, LINGGA POS – Untuk menekan angka kematian ibu (AKI) serta gizi buruk, pemerintah akan memfokuskan program kesehatan di 149 kabupaten di 9 provinsi Indonesia dengan alokasi anggaran yang lebih banyak. Hal itu disampaikan staf khusus Menteri Bidang Peningkatan Pembangunan Kemenkes RI Prof Akmal Taher di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (24/12). “Strategi prioritas kesehatan akan difokuskan di 149 kabupateo di 9 provinsi termasuk daerah tertinggal, terpencil dak kepulauan yang sulit dijangkau,” kata Akmal dikutip dari Liputan6.com. “Bukan berarti daerah lain timak diperhatikan. Namun daerah-daerah tersebut akan mendapat lebih banyak bantuan dan perhatian,” imbuhnya. Menurut Akmal, ke 9 provinsi itu dinilai memiliki jumlah penduduk banyak, walaupun persentase AKI rendah seperti di Jawa Tengah atau Jawa Timur yang secara persentase dari temuan Kemenkes, AKI-nya kecil, tetapi kalau dilihat dari jumlah penduduknya yang banyak tentu perlu perhatian khusus. “Namun, di sisi lain, persentase di Indonesia Timur jumlah penduduknya sedikit. Jadi bisa dihitung bila angka 1 persen di Jawa Timur 30 juta ada berapa kasus AKI. Sedangkan Papua, jumlah penduduk sekitar 2,8 juta jiwa sehingga AKI 20 persen. Jadi penduduknya sedikit,” ujar Akmal. Lanjut dia, nantinya di daerah perbatasan walaupun tak punya penduduk banyak tapi aksesnya susah, Kemenkes punya program Nusantara Sehat yang setiap dua tahun dikirim ke daerah terpencil. Ada 9 tenaga kesehatan yang akan bergantian mengatasi masalah kesehatan di daerah tersebut. Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2012, angka kematian ibu naik dari 228 pada 2007 menjadi 359 per 100 ribu kelahiran hidup pada 2013. Sementara dari data WHO, Indonesia berada diperingkat ketiga untuk angka kematian ibu di negara ASEAN. Peringkat pertama adalah Laos dengan 470 kematian per 100 ribu kelahiran dan dengan angka kematian paling kecil adalah Singapura dengan 3 kematian per 100 ribu kelahiran. (l6)
Loading ...