Dabo, LINGGA POS – Masyarakat Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga kini sudah dapat membeli beras bulog yang dijual bebas di pasar Dabo dengan harga berkisar antara Rp11.500 hingga Rp12.000 per kilogram. Konon, beras bulog tersebut dipasok dari Tanjungpinang yang dibawa dengan KM Berkat pada Senin (25/1) di pelabuhan Dabo Singkep. Pada hari yang sama juga masuk beras bulog yang dibawa KM Sinako untuk Gudang Bulog Dabo Singkep yang berlokasi di Jalan Perusahaan Nomor 1, Dabo Singkep. Plt Kepala Gudang Bulog, Sub Divre Tanjungpinang, Jefri mengatakan beras untuk rakyat sejahtera (rastra)-sebelumnya biasa disebut dengan raskin- dipasok dari Dumai, Provinsi Riau melalui Tanjungpinang, Kepri. Dari pantauan LINGGA POS beras bulog yang per karungnya berisi 50 kilogram (kg) tersebut diekspor oleh Departmen of Foreign Trade (DFT) 563 Nonthaburi Road, Nonthaburi 1100 Thailand dan diimpor oleh Perum Bulog, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kav 49 Jakarta 12950. Beras putih asal Thailand tersebut dengan tingkat pecahan 15 persen. Menurut Plt Kepala Gudang Bulog Dabo, Jefri saat ini stok beras yang masih ada di Gudang Bulog Dabo sebanyak 1.335 karung yang masing-masing berisi 50 kilogram. “Beras asal Thailand ini dibawa dari Dumai, Provinsi Riau melalui Tanjungpinang, untuk kebutuhan rastra di Lingga,” kata Jefri, disela-sela kegiatan pemasukan beras di Gudang Bulog, Selasa kemarin. Dikonfirmasi adanya penjualan beras bulog di pasar Dabo dan sekitarnya, Jefri mengatakan belum mengetahui dengan pasti asal beras tersebut. “Kalau harganya sampai Rp12 ribu, itu mungkin beras komersil dari bulog dengan tingkat pecahan 5 persen saja,” kata Jefri. Beberapa toko menjual beras bulog tersebut bervariasi. Di Toko Subur, Dabo misalnya beras bulog dijual seharga Rp12 ribu per kilonya, sementara beras merk Tuna juga dijual dengan harga Rp12 ribu, merk Payung Rp14 ribu, sementara beras Maknyos a 5 kg dijual Rq75 ribu per karung. (arn)
Loading ...