KENDALIKAN KOLESTROL di KORIDOR yang BENAR

LP Medika, (17/12) – Pola hidup yang sehat serta jenis makanan yang dikosumsi bukan satu-satunya hal yang memegang andil dalam meningkatkan kadar kolestrol dalam darah. Ada beberapa hal lain yang kerap luput dicermati agar langkah pencegahan dan pengendaliannya lebih optimal.

Pemahaman yang kurang, sering kali menyebabkan informasi yang salah seputar kolesterol. Misalnya, kolesterol hanya dapat diderita oleh orang tua, padahal anak-anak dan remaja pun memiliki risiko yang sama. Lalu, bagaimana cara mencegah dan mengendalikannya? Mengingat kadar kolesterol berlebih dalam pembuluh darah (hiperkolesterolemia) akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Hiperkolesterolemia dapat terjadi antara lain karena gaya hidup yang tidak sehat dan faktor genetik atau keturunan. Gaya hidup yang tidak sehat dan faktor genetik atau keturunan. Gaya hidup yang tidak sehat tersebut, misalnya terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak jenuh dan berkolesterol tinggi, seperti otak sapi dan jeroan. Gaya hidup lain yang dapat meningkatkan risiko hiperkolesterolemia adalah merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol terlampau banyak, kurang olahraga, kurang istirahat, dan stres. Usia pun memiliki andil dalam hiperkolesterolemia. Sementara itu yang dimaksud dengan faktor genetik, misalnya memiliki riwayat hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, obesitas dan diabetes melitus.

Mengendalikan Kolesterol. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kolesterol dalam darah. Yang pertama adalah dengan berolahraga secara teratur tiga sampai lima kali seminggu selama kurang lebih 30 menit. Berikutnya adalah menerapkan pola makan sehat, dengan menghindari makanan yang mengandung kadar kolesterol tinggi.

Sebagai gambaran akan makanan tersebut, otak sapi mengandung kolesterol terbesar atau 2.670 mg/100 gr dengan asam lemak jenuh 1,8 gr/100, satu kuning telur mengandung kolesterol sekitar 205 gr dan asam lemak jenuh 1,59 gr, sementara daging ayam mengandung kolesterol 64 mg/100 gr dan asam lemak jenuh 1,54 gr/100 gr. Melakukan pemeriksaan secara berkala dan berkonsultasi dengan dokter tentu menjadi langkah berikut yang patut dilakukan, termasuk mengonsumsi minuman kesehatan demi hasil yang optimal. (asp)

Kategori: IPTEK Tags: 
Topik populer pada artikel ini:

Berikan Komentar

Kirim Komentar

Bookmark dan Bagikan

Lingga Pos © 2019. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Powered by Web Design Batam.