MEMBERDAYAKAN LANSIA INDONESIA

Bila orang menghadapi usia lanjut seorang diri karena anggota keluarganya sudah tidak tinggal bersama lagi, yang terjadi adalah rasa kesepian


Dabo, LP(26/12) – Ada fakta yang belum diketahui kebanyakan orang. Jangan mengira bahwa efek dari kesepian yang dialami orang-orang tua hanya terasa dari sisi psikologis. Misalnya, merasa ditinggalkan atau diabaikan. Padahal, kerusakan fisik yang terjadi bisa mengancam kesehatan, sama besarnya dengan obesitas atau merokok. Hampir satu dari 10 orang lansia menderita kesepian yang intens, sehingga meningkatkan risiko depresi, kurang olahraga, dan kebiasaan makan yang buruk.

Oleh karena itu, Age UK Oxfordshire, Counsel And Care, Independent Age, dan wRVS, menggelar Campaign to End Loneliness. Mereka menuntut pengakuan yang lebih besar dari para profesional di bidang kesehatan mengenai hubungan antara kesepian dan kesehatan yang buruk. Tim peneliti ini juga minta kewaspadaan yang lebih tinggi mengenai kesepian dan pengaruhnya yang begitu merugikan kaum lansia. Baik dari polling yang disebarkan yang melibatkan 2.200 orang maupun dari berbagai data, menyatakan perlu adanya pertimbangan implikasi emosional dan psikologis tentang jumlah kaum lansia yang semakin banyak di dunia.

The World Health Organization menilai faktor kesepian memberikan risiko yang lebih tinggi, dan kurangnya integrasi sosial juga meningkatkan peluang degeneratif seperti Alzheimer. Lebih dari separuh dari lansia usia 75 tahun yang hidup sendiri serta satu dari 10 lansia mengidap kesepian yang kronis. Karena itu jangan biarkan lansia kesepian.

Dr Erlina Sutjadi dari Depkes Jiwa RSPAD Gatot Soebroto memberikan beberapa kiat untuk mengatasi rasa kesepian tersebut. Antara lain kuncinya adalah penerimaan diri dalam siklus kehidupan, dan menyadari kalau sehat, cantik, bahagia, datang dari diri sendiri. Kata dia, untuk menghilangkan kesepian, para lansia harus memelihara kemandirian, meskipun masih butuh orang lain, namun tidak bergantung secara utuh. Mengenal diri sendiri, perasaan dan apa penyebabnya.

Vaksinasi
Memang, para lansia cenderung merasa kesepian yang merupakan gejala depresi karena merasa kehilangan pasangan hidup, anak-anak yang sudah berkeluarga, teman-teman, jabatan atau pekerjaan dan penampilan fisik karena penuaan lahiriah. Lansia juga perlu diberikan vaksinasi. Karena pada saat memasuki usia 65 tahun, daya tahan tubuh akan berkurang. Umumnya lansia mudah terserang flu, yang kemudian diikuti berbagai penyakit lainnya sehingga terjadi komplikasi. Vaksinasi diberikan untuk adanya kekebalan tubuh dan mencegah paparan penyakit. Setidaknya dengan tiga kali vaksinasi dengan dosis orang dewasa yakni, vaksin influenza, Hepatitis A dan B, serta Pneumokokus yang efektif hingga 80-90 persen.

Defenisi
Menurut Mensos RI Salim Segaf Al Jufri, jumlah penduduk lansia di Indonesia saat ini mencapai 23,9 juta jiwa dari sekitar 235 juta penduduk, dimana 10 persennya masih berada dalam keadaan terlantar. Seperti diketahui, definisi yang disebut dalam kategori lansia, adalah jika sudah berumur 60 tahun. Apakah Anda sudah masuk dalam komunitas ini? Ketua Umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial, Haryono Suyono, mengatakan pada 1970, lansia di Indonesia baru mencapai 2 juta jiwa, 2010 sudah 20 juta jiwa atau meningkat sepuluh kali lipat dalam masa 40 tahun. Peningkatan itu lebih cepat dibanding laju pertumbuhan penduduk secara nasional. Kini, 2011 sudah mencapai 23,9 juta jiwa.

Contohlah Leo Plass
Menarik ditiru apa yang dilakukan Leo Plass, seorang lansia yang dalam usia 99 tahun, meraih gelar Sarjana (dalam usia 95, di wisuda 99 tahun) dari Eastern Oregon University, La Grande pada 11 Juni 2011. “Saya cuma butuh waktu 79 tahun saja, untuk menyelesaikan kuliah,” kelakarnya saat dinobatkan sebagai orang tertua sejagat yang meraih gelar sarjana. Dari catatan sebelumnya, lansia yang pernah meraih gelar sarjana ialah Allan Stewart dari Australia, meraih Sarjana Hukum di University of New England, New South Wales dalam usia 91 tahun dan Nola Ochs meraih gelar sarjana dari Gubernur Kathleen Sebelius, Fort Hays State, 77 tahun kemudian setelah dia masuk pertama kuliah pada tahun 1930 dalam usia 95 tahun. (jk,dan beberapa sumber lain)

Kategori: IPTEK Tags: 
Topik populer pada artikel ini:

Berikan Komentar

Kirim Komentar

Bookmark dan Bagikan

Lingga Pos © 2019. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Powered by Web Design Batam.