LA GALIGO, DIAKUI UNESCO SEBAGAI MEMORY OF THE WORLD

Makasar (LINGGA POS) – Karya sastra La Galigo dari Sulawesi Selatan (Sulsel), menerima sertifikat Memory of The World (MOW) dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO). Sertifikat tersebut menjadikan La Galigo sebagai milik dunia, dan karya ini nantinya akan menjadi bagian Arsip Nasional, sehingga siapapun boleh membacanya.

Sertifikat yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal UNESCO, Iriana Bokova dengan disaksikan Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia (KNUI) Arief Rahman, diserahkan kepada Gubernur Sulsel Syahril Yasin Limpo, di Makasar, Kamis (26/4).

Dalam kata sambutannya, Ketua KNUI mengatakan, sertifikat tersebut menjadikan La Galigo sebagai milik dunia. Tantangan ke depan adalah bagaimana harta nilai kemanusiaan ini bisa kita rawat sebaik-baiknya. “UNESCO menitipkan ucapan selamat, khususnya kepada masyarakat Sulawesi,” kata Arief.

Ketua Lembaga Sensor Film, Mukhlis Paeni, yang mewakili Wamen Dikbud RI bidang Kebudayaan mengatakan, sertifikat UNESCO kepada La Galigo sebagai memori dunia, telah memberikan kebanggan kepada Indonesia, dan sebagai bukti pencapaian peradaban bangsa di masa lampau. Menurutnya, ke depan perlu digalakkan kajian-kajian akademis terhadap isu-isu yang terkandung di dalam La Galigo, seperti isu gender, arsitektur, navigasi teknologi, sastra, filsafat, ritual dan banyak lainnya. “jika direaktualisasikan, akan menjadi suatu yan. berharga ke depan. Gubernur Sulsel. Mewakilimasyarakat Sulsel menyampaikan terima kasih yang tinggi atas penhargaan tersebut.

Seperti diketahui, La Galigo sebelumnya bersama karya pujanngga Melayu Raja Ali Haji “Gurindam 12” telah dinominasikan untuk masuk MOW bersama seni budaya “Makyong”, juga dari Kepulauan Riau dan “Babaa Diponegoro, Maret lalu.

La Galigo merupakan epik terpanjang (konon mencapai 6000 halaman) dunia. Ia ada sebelum epik “Mahabharata”, dan mengandung puisi yang tulis dalam bahasa Bugis lama menggambarkan legenda sejarawan Bugis abad ke – 14, meskipun tidak dapat dikatakan sebagai teks sejarah. Berbagai manuskrip La Galigo dapat ditemui di perpustakaan Eropa, terutama di perpustakaan Leiden, Belanda. (ant,didit sidarta,bs.c, dan sumber lainnya)

Kategori: ENTERTAIN, IPTEK Tags: , ,
Topik populer pada artikel ini:

One Response to "LA GALIGO, DIAKUI UNESCO SEBAGAI MEMORY OF THE WORLD"

  1. Fadli Snepal berkata:

    telah terbit novel LA GALIGO oleh dul abdul rahman, diterbitkan diva press yogyakarta

Berikan Komentar

Kirim Komentar

Bookmark dan Bagikan

Lingga Pos © 2019. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Powered by Web Design Batam.