X

EVALUASI KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL

Pasuruan, (LINGGA POS) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M.Nuh mengatakan, evaluasi kurikulum pendidikan nasional saat ini masih digodok. “Insya Allah pada Desember tahun ini sudah bisa dipulblikasikan,” kata Nuh saat mengunjungi Pondok Pesantren Terpadu Bayta Al Hikmah, kota Pasuruan, Jatim, Minggu (7/10). – Menurut dia, publikasi materi kurikulum hasil evaluasi itu dimaksudkan untuk uji publik. Untuk itu, semua pihak diharapkan bisa memberikan kritik, serta saran sebagai masukan. Evaluasi kurikulum pendidikan nasional dilakukan karena ada penilaian bahwa kurikulum pendidikan saat ini terlalu memberatkan siswa. “Dari evaluasi nanti diharapkan bisa ditemukan formulasi sesuai standar kompetensi,” kata Nuh.

Pelajaran IPA dan IPS dihapus ?

Sementara itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Khairil Anwar mengatakan, dari hasil diskusi yang berkembang di kementerian, mata pelajaran di seluruh sekolah tingkat dasar akan lebih ditekankan kepada bagaimana membentuk anak yang disiplin, jujur dan bersih. Sehingga mata pelajaran yang akan diajarkan nantinya dari SD ialai pelajaran agama termasuk PKN, pancasila, bahasa Indonesia dan matematika dasar saja. Artinya, mata pelajaran itu akan disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD). “Jadi misalkan penilaian di pelajaran agama. Tidak hanya praktek salatnya yang dinilai, namun dinilai juga apakah dia suka menyakiti teman atau apakah dia suka mencuri ?” katanya di Gedung Kemendiknas, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, perubahan ini terkait dengan revisi kurikulum pendidikan nasional yang sudah tidak mengikuti perkembangan zaman. Dijelaskan, kurikulum pembentukan sikap ini akan memakan korban penghapusan pelajaran IPA dan IPS di SD. Penghapusan kedua mata pelajaran ini juga sebagai akibat pengurangan jam pelajaran karena pelajaran pembentukan sikap (karakter,red) ini tidak lagi terkait dengan transfer ilmu dan sains. (kc,okz)