X

Khazanah Melayu : ADAT RESAM MELAYU, ANTARA yang DITINGGALKAN dan MASIH DIPAKAI (1)

(LINGGA POS) – Bangsa Melayu amat terkenal dengan sifat lemah lembut dan sopan santunnya. Kehidupan sehari-hari sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat disekitarnya. Kebiasaan ini telah menjadi turun temurun zaman berzaman yang diwarisi dari nenek moyang. Tak lapuk oleh hujan, tak lekang oleh panas, begitulah amalan-amalan tertentu tetap diamalkan walaupun arus modernisasi telah lama menyerapi kehidupan masyarakat Melayu.

Setelah kedatangan Islam lebih 700 tahun yang lalu, amalan-amalan tertentu di dalam kehidupan keseharian ini telah disesuaikan dengan tuntutan dan saranan agama yang ada. Yang bertentangan dengan syariat Islam telah ditinggalkan. Amalan ini juga disebut sebagai adat istiadat. Pepatah Melayu ‘Biar mati anak, jangan mati adat’ merujuk kepada betapa pentingnya adat serta amalan-amalannya dalam masyarakat Melayu. Terdapat banyak pepatah-petitih serta ungkapan yang merujuk kepada pelaksanaan sesuatu adat itu. Kebanyakan adat itu adalah juga merupakan peraturan terhadap kehidupan sehari-hari, yang disebut dengan ritual. Sebagai bangsa yang identik dengan Islam, tentu saja ada kait mengait yang selaras dengan syariat agama Islam itu sendiri. Berikut adalah beberapa rentetan adat resam Melayu yang pernah diamalkan maupun hingga saat ini masih tetap dilestarikan dalam berbagai kegiatan.Al-Quran, misalnya surah Yusuf dan surah Muhammad. Mengikut adat dan kepercayaan Melayu, barang-barang persiapan untuk menyambut kelahiran bayi seperti peralatan bayi, buaian. Mandian dan pakaiannya tidak boleh disediakan selagi kandungan ibu belum cukup lima bulan. Ini karena dikuatirkan sesuatu yang buruk akan terjadi pada bayi yang dikandung, seperti keguguran dan sebagainya. Tingkah laku ibu si bayi selama kehamilan hendaknya senantiasa dalam suasana kesyukuran, ceria dengan seisi keluarga.

Setelah genap sembilan bulan, kelahiran bayi akan disambut dalam suasana bahagia. Bila ia seorang bayi lelaki, ayah atau datuknya akan mengazankan di telinga kanannya dan bila perempuan akan diiqamatkan di telinga kirinya. Ini adalah ritual yang pertama kali dilakukan ketika menyambut kehadiran satu lagi insan di dunia fana, dalam adat Melayu. Kemudian, tali pusar akan dipotong bagi memisahkannya dari alam yang gelap di perut ibu ke alam baru yang menyambutnya. (kemilau melayu).

Bersambung …….