X

HOPKINS (MASIH) JAGO TUA YANG JAWARA

(LINGGA POS) – Di jagat tinju, adalah lazim seorang petinju berkoar, “Satu kanvas lagi, lantas saya berhenti”. Namun, kenyataan bertolak belakang dengan yang diucapkan. Naik ring lagi, lagi dan lagi, hingga ia berkata “Satu duel lagi, lalu saya benar-benar pensiun”. ‘Candu’ ada di dunia tinju. Ketika Bernard Hopkins, yang sudah berusia 46 tahun menganvaskan Jean Pascal untuk merebut gelar kelas bulu ringan WBC pada 2011, ia memproklamirkan diri sebagai petinju tertua yang memenangi gelar utama di jagat tinju dunia.

Sejak memasuki usia kepala empat, Hopkins telah 11 kali bertanding dengan 7 kali menang. Ia mengalahkan petinju-petinju berusia muda. Sebut saja Kelly Pavlik, Antonio Tarver atau Pascal. Hopkins belum jemu. Sabtu (9/3) malam di Barclay Center, Brooklyn, New York (Minggu (10/3) pagi waktu Indonesia), kembali petinju ‘gaek’ ini menantang juara kelas berat ringan IBF, Tavolis Cloud, 30 tahun dengan rekor (24-1, 19 KO) yang telah memegang juara itu selama 3 tahun sejak menjungkalkan Clinton Woods, 2009. “Saya tidak menghitung usia. Orang lain yang menghitungnya. Saya sudah mendengar kata ‘tua’ itu sejak usia 35 tahun,” kata Hopkins. Sebaliknya, Cloud, meski mengakui ketangguhan petinju tua itu, namun ia berucap, “Saat ini dia adalah petinju paling berbahaya di dunia. Namun, ia terlalu tua untuk memetik kemenangan. Saya akan menghadapi taktik-taktik usangnya, dan bertarung dengan gaya saya. Hingga akan membuatnya mengikuti apa yang aku lakukan,” ujar Cloud.

Ukir Sejarah. Nyatanya, Hopkins berhasil mencatat sejarah baru di dunia tinju abad ini, sebagai petinju tertua, 48 tahun, yang mampu memenangkan gelar juara dan mengambil alih gelar Cloud dengan hasil fantastis 116-112, 117-111, dan 116-112. Dia terus memperbaiki rekor kemenangan menjadi (53-6-2, 32 KO). “Mungkin Cloud seorang juara muda yang kuat, tapi saya punya sejarah menghancurkan juara muda,” pungkasnya, usai pertandingan seperti dikutip CBS Philly. (jk,k,sn)

Categories: OLAHRAGA