X

KEMBALI, BBM LANGKA di LINGGA

Dabo, (LINGGA POS) – Mengakhiri bulan April ini kembali di hampir seluruh wilayah di Lingga mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) baik jenis bensin maupun solar. Mendadak sontak, seperti dikomando banyak kios pengecer minuman kuda besi itu pada tutup mengulang hal yang sama yang terjadi beberapa bulan lalu. Seperti dihipnotis bensin dan solar raib di pasaran Lingga. Akibatnya, tentu saja para pengguna BBM kalang kabut mencari informasi di daerah mana kiranya ada kios yang masih menjualnya alias masih buka. Namun, tentu saja sia-sia. Kios-kios pengecer tersebut sudah tutup total dengan pemberitahuan di secarik kertas, ‘stok habis’. Apatah lagi memang di Kabupaten Lingga yang sudah berusia lebih dari 9 tahun ini nyatanya hingga saat ini tidak punya satupun apa yang disebut dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Masyarakat hanya dapat membelinya di kios-kios pengecer saja yang memang hampir di setiap RT ada kios BBM-nya. Tapi kalau sudah begini? Di Dabo Singkep misalnya, selama ini masyarakatnya tergantung sepenuhnya pada ‘buka atau tutup’-nya kios-kios pengecer tersebut.

Sudah lazim, pasca langkanya BBM yang terjadi tengah tahun lalu kios-kios menjual BBM-nya dengan per botol bukan per liter. Harga bensin tersebut di patok dengan harga bervariasi disesuaikan dengan ukuran botol minuman mineral tersebut. Jika harga per liter Rp5.500 maka dengan harga jual perbotol ada yang Rp5000, Rp10.000, Rp15000 dan seterusnya sesuai selera Anda. Hanya ada satu atau dua kios saja yang masih ‘sadar’ mau menjualnya dengan perliteran, salah satunya kios pengecer BBM Berkah, yang berlokasi di Jalan Dewa Ruci, Dabo Singkep. Adapun pihak instansi terkait, Disperindag Lingga yang kebetulan berkantor di Dabo, sepertinya belum ikut merasakan keprihatinan atas kepanikan warga masyarakat karena ketiadaan BBM tersebut. Malah kabar tak sedap berhembus yang menyebutkan bahwa setiap instansi di daerah ini sudah punya stok sendiri-sendiri termasuk juga katanya wakil rakyat yang terhormat. Betul atau tidak memang masih perlu konfirmasi, namun yang jelas masyarakat kebanyakan kembali terpuruk karena mau ke kebun, mau melaut dan keperluan lainnya kembali terpaksa di tunda dalam waktu yang tak pasti sampai kapan. Apa boleh buat memang, kuda besi perlu minum agar dapat berjalan dengan gagah dan jantan. (rasn)

Categories: LINGGA