X

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, HANYA KALAH DARI CINA

Jakarta, (LINGGA POS) – Pertumbuhan ekonomi Indonesia di antara negara-negara anggota Kelompok 20 (G-20), masih di posisi kedua atau hanya kalah bersaing dengan Cina. “Bicara data pertumbuhan ekonomi Cina di kuartal II- 2013 mencapai 7,2 persen atau kedua tertinggi adalah Indonesia yang diperkirakan pada akhir 2013 mencapai pertumbuhan 5,8-5,9 persen,” terang Menteri Keuangan (Menkeu) RI Chatib Basri, saat membuka acara Seminar Inisiatif Program National Interest Account (NIA), di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Selasa. Ia menyebut, data pertumbuhan ekonomi Indonesia itu masih lebih baik dibanding India yang diperkirakan hanya akan tumbuh 4,8 persen, Brazil 2,5 persen dan Afrika Selatan 2 persen. “Indonesia sampai akhir tahun (diprediksi) bisa nomor dua sebagai negara tercepat diantara negara-negara G-20,” kata Menkeu.

NILAI TUKAR DOLAR AS.  Kendati demikian, Menkeu memandang masih banyak persoalan yang harus diselesaikan di dalam negeri. Misalnya persoalan defisit anggaran, defisit neraca perdagangan, kondisi makro moneter hingga urusan nilai tukar rupiah dengan dolar Amerika Serikat (AS) serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Soal nilai tukar rupiah ini, nasib Indonesia lebih baik dibandingkan India. Indonesia mengalami penurunan nilai tukar atas dolar AS sekitar 11-12 persen. Sedangkan ruppe India anjlok hingga 15 persen.Mata uang Turki juga turun 12-13 persen, dan kondisi serupa juga terjadi dengan mata uang Brazil dan Afrika Selatan.

KEBIJAKAN BBM BERSUBSIDI. Menkeu menjelaskan, untuk mengatasi defisit neraca perdagangan negara tersebut, pemerintah membuat kebijakan dengan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sehingga mengurangi impor BBM. “Sehingga saat impor minyak turun, maka cadangan devisa akan membaik. Itu butuh waktu setidaknya satu kuartal agar posisi defisit neraca perdagangan bisa turun,” tandas Menkeu. (pi)

Categories: NASIONAL