X

DAN LANAL DABO RESMIKAN LAPANGAN TEMBAK JOHN LIE di DABO SINGKEP, LINGGA

Dabo, (LINGGA POS) – Laksamana Muda TNI (Purnawirawan) John Lie (Lie Tjeng Tjoan) lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 9 Maret 1911 dan tutup usia di Jakarta pada 27 Agustus 1988. Ia lebih dikenal dengan nama Jahja Daniel Dharma, nama yang kemudian dipakainya sejak Agustus 1966. Semula John Lie muda adalah seorang mualim kapal niaga KPM milik Belanda. Namun, kemudian dia bergabung dengan Kesatuan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) sebelum diterima di Angkatan Laut RI, dan bertugas di Cilacap dengan pangkat kapten.

‘PENYELUNDUP’.  John lalu ditugaskan untuk mengamankan pelayaran kapal yang mengangkut komoditas ekspor Indonesia untuk diperdagangkan di luar negeri guna mengisi kas negara yang sudah ‘tipis’ ketika itu dalam perjuangan melawan penjajah. Awal 1947 ia mengawal kapal yang membawa sebanyak 800 ton karet untuk diserahkan kepada Perwakilan RI di Singapura. Sejak itu, secara rutin ia melaksanakan tugas yang diembannya tanpa pamrih dengan menembus blokade Belanda. Pasalnya, karet dan komoditi lainnya itu kemudian dibarter dengan senjata untuk tentara RI di Sumatera (Riau). Dengan kapal kecil cepat bernama the Out Law itu, setidaknya sudah limabelas kali John Lie sukses melakukan operasi ‘penyelundupan’. Bagaimanapun, bak kata pepatah sepandai pandai tupai meloncat akhirnya jatuh juga. John Lie pernah tertangkap perwira Inggris, ketika membawa 18 drum minyak kelapa sawit. Di pengadilan Singapura dia dibebaskan karena tidak terbukti bersalah.

GELAR PAHLAWAN NASIONAL.  Perjuangannya membela tanah air terus berlanjut ini dibuktikan dengan peran aktifnya dalam penumpasan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) dan PRRI/Permesta. Desember 1966 dia mengakhiri pengabdiannya di TNI AL dengan pangkat Laksamana Muda. Pada usia 77 tahun tepatnya 27 Agustus 1988, sang pahlawan meninggal dunia (karena stroke) di Jakarta, dan dimakamkan di Makam Pahlawan Kalibata. Atas segala jasa dan pengabdiannya, Presiden RI Soeharto pada 10 Agustus memberikan penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana, dan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2009. Nama inilah kemudian yang diapresiasikan oleh Komandan Lanal Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Letkol Laut (P) Yulianus Poek sebagai nama Lapangan Tembak Laksamana John Lie, di Dabo Singkep, yang diresmikan pada Rabu (19/9). “Ia telah melakukan banyak tugas dengan penuh tantangan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Yulianus saat peresmian.

Lapangan Tembak itu berukuran panjang 100 meter, lebar 25 meter dengan hanggar sepanjang 20 meter dan lebar 8 meter, dilengkapi pula dengan kamar mandi dan gudang senjata. Menurut Yulianus pembangunan Lapangan Tembak ini adalah sebagai salah satu upaya TNI AL dalam hal ini Lanal Dabo Singkep membangun fasilitas dan sarana tempat berlatih yang representatif dan diharapkan dapat menumbuhkan semangat, motivasi dan ketangkasan serta keterampilan prajurit secara maksimal. “Selain itu Lapangan Tembak Laksamana John Lie ini dapat pula digunakan oleh masyarakat pecinta olahraga menembak,” kata Yulianus. (jk,tp)

Categories: LINGGA