X

​PERKENALKAN BERAS PRODUKSI LINGGA CAP ‘GUNUNG DAIK’ 

Daik, LINGGA POS – Benih padi yang disemai pada medio Maret 2016 di lahan percontohan di Desa Sungai Besar, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga seluas sekitar 7 hektar, Selas (12/7) mulai dipanen oleh petani Desa Sungai Besar dari kelompok petani Sawah Terbilang dengan pimpinan proyek Adi Pawennari. Sudah menjadi tekad yang bulat sebelumnya, proyek besutan penuh kontroversial Bupati Lingga Alias Wello — yang berani mempertaruhkan jabatannya dan siap mengundurkan diri sebagai bupati — jika dalam 100 hari pertama dan dilanjutkan pada 100 hari kedua, proyek ini gagal. “Kita bertekad untuk menjadikan Lingga sebagai lumbung padi di Kepri,” kata Alias ketika melakukan penanaman perdana benih padi dihadapan masyarakat tempatan. 

Kini setidaknya, ‘keberhasilan’ itu terbukti. Paling tidak dari hasil panen perdana ini menjadi tanda bahwa sejatinya di tanah negeri Bunda Tanah Melayu, yang sejak dahulu kala (sejak abad ke 18) sudah dikenal sebagai sentra komoditas sagu. Dan, seakan sudah menjadi asumsi sebagian masyarakat tempatan bahwa tanaman padi tidak akan bisa tumbuh dan berkembang di daerah ini. “Lagi pula sudah berkali-kali kita coba, memang semula tampak menguning namun kemudian mati alias sulit tumbuh,” kata salah seorang warga yang tak mau menyebutkan namanya.    Konon, Gubernur Kepri Nurdin Basirun yang memang sejak awal mendukung proyek andalan Bupati Lingga dan nampak terkesan dengan ‘keberanian’ Alias Wello ini, akan memberikan apresiasi dengan ikut memperkenalkan beras produksi perdana yang ditanam di Desa Sungai Besar, Kecamatan Lingga Utara ini dan diberi cap “Gunung Daik” kepada masyarakat di Kepri khususnya Kabupaten Lingga. (syk,af)

Categories: LINGGA