X

TERNYATA, SWIS & AS NEGARA TERKORUP DI DUNIA

(LINGGA POS) – Berdasarkan penelitian dari kelompok advokasi Tax Justice Network (TJN) mengungkap fakta bahwa Swiss adalah negara paling korup di dunia, yakni dengan indeks nilai kerahasiaan 76. Sementara berada di posisi ke-2 adalah Amerika Serikat (AS) dengan nilai kerahasiaan sebesar 60 atau meningkat dibanding pada 2013 di posisi ke-6 dan 2015 di posisi ke-3. Indeks negara terkorup itu juga mengungkap 10 besar negara terkorup di dunia versi penelitian TJN yakni Kepulauan Cayman, Hong Kong, Singapura, Luksenburg, Jerman, Taiwan, Uni Emirat Arab dan Guernsey. “Swiss adalah tempat berlindung dari pajak dunia dan salah satu pusat keuangan terbesar, salah satu tempat bebas pajak terbesar di dunia atau suaka pajak,” rilis TJN dalam laporannya bertajuk Financial Secrecy Index – 2018 Results, dikutip dari laman Russia Today, Selasa (6/2). Disebutkan dalam laporan itu Swiss bersedia bertukar informasi dengan negara-negara kaya jika diharuskan dan menawarkan kesempatan menghindari tanggung jawab untuk membayar pajak bagi warga dari negara miskin. “Faktor ini dan juga pengejaran agresif terhadap pelapor sektor keuangan yang masih berlangsung menjadi penyebab mengapa Swiss sebagai yurisdiksi kerahasiaan paling penting di dunia saat ini,” tulis laporan itu. Indeks itu juga menampilkan peringkat negara-negara yang memiliki sistem bantuan hukum terhadap mereka yang melakukan pencucian uang dan yang berusaha melindungi kekayaan hasil korupsi. Semakin tinggi nilai kerahasiaannya maka semakin korup pemerintahnya. Indeks tersebut juga dibuat para pengamat dengan mempertimbangkan nilai kerahasiaan yang dikombinasikan dengan angka yang mewakili ukuran industri layanan keuangan dan offshore di masing-masing negara. Sementara, AS menyediakan beragam fasilitas kerahasiaan dan bebas pajak bagi yang bukan warganegaranya baik di tingkat federal maupun di tingkat negara masing-masing. “Kerahasiaan keuangan AS telah menyebabkan kerugian tak terhitung bagi warga biasa di luar negeri dimana para elitnya telah memanfaatkan negara Paman Sam ini untuk menutup kekayaan dari hasil jarahan,” sebut TJN. (ph/mdk)