X

DARIA : PEMBANGUNAN DI LINGGA SUDAH MERATA

Tanjungpinang,LP(23/3) – Menanggapi pernyataan mahasiswa dalam acara dialog berthema “Mewujudkan Kaum Muda Intelektual Demi Tercapainya Kabupaten Lingga yang Sejahtera,” yang berlangsung di Aula Asrama Haji Tanjungpinang, Jalan Pemuda, Sabtu (19/3) lalu, dikatakan Bupati Lingga, Daria, pada umumnya pembangunan di Lingga sudah cukup merata. Hanya saja, sebagai kabupaten baru dan mengingat kondisi geografis Lingga yang terdirh dari pulau-pulau, perlu penanganan yang lebih khusus dan tahapan-tahapan pembangunan sesuai skala prioritas. “Berbagai kendala kita hadapi dalam membangun, apalagi jika mengingat kecilnya dana APBD Lingga. Namun pembangunan yang kita laksanakan sudah cukup merata hingga ke desa dan pelosok kabupaten,” kata Daria.
Acara yang di taja oleh Ikatan Mahasiswa Kabupaten Lingga (IMKL) Kota Tanjungpinang ini mengundang Bupati Lingga yang juga didampingi Ketua DPRD Lingga, Kamaruddin Ali, para tokoh masyarakat berlangsung cukup seru dan panas. Daria tidak menampik dalam tahap awal kepemimpinannya, banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh jajarannya di Pemkab Lingga. Kenyataannya sudah banyak dari mereka yang terbukti bersalah dimasukkan ke penjara. Diakui Daria, dia sama sekali tidak akan menghalangi proses hukum yang terjadi terhadap bawahannya dan mempersilahkan penyidik untuk melakukan tindakan hukum sesuai kewenangannya, asal tidak hanya berdasarkan fitnah dan kepentingan politik tertentu.
“Hukum memang harus ditegakkan, siapa yang berbuat harus bertanggung jawab,” kata Daria. – Dialog yang terasa semakin panas dan sempat ricuh manakala para aktivis mahasiswa terus mencecar bupati seraya membeberkan kasus-kasus korupsi yang marak terjadi di Lingga dibawah kepemimpinan Daria yang telah berjalan sekitar tujuh tahun. Para mahasiswa menggambarkan bahwa pejabat Lingga itu tak ubahnya sebagai “penjahat” yang hanya memperkaya diri sendiri dengan melakukan tindakan korupsi. Mendengar pernyataan yang di nilai tidak berdasar itu, nampak Daria kesal dan langsung berdiri dan dengan nada keras dan sedikit emosi berkata bahwa ungkapan mahasiswa tersebut bukanlah ucapan seorang mahasiswa, tetapi seorang yang tidak pernah mengenyam bangku sekolahan. “Orang Melayu tidak seharusnya berkata seperti itu,” ketus Daria.
Pernyataan Ketua DPRD Lingga, Kamaruddin selanjutnya membuat suasana semakin memanas. Beberapa orang mahasiswa yang dari awal acara berlangsung cukup kritis, keluar dari ruangan acara dialog karena merasa tidak mendapat jawaban dan argumen yang memuaskan dari nara sumber. “Jika semua kasus kita laporkan, siapa lagi yang akan bertugas di Lingga. DPRD bukan pihaknya yang dapat memvonis eksekutif,” ungkap legislator partai Golkar yang pernah bersaing dengan Daria merebut kursi satu Pemilukada jilid I Lingga. Selanjutnya menutup acara dialog tersebut Daria mengatakan, wajar kalau mahasiswa bersikap kritis. “Saya juga pernah menjadi mahasiswa dan sebagai intelektual yang nanti menjadi pemimpin dituntut mempunyai pemikiran yang kritis. Hanya saja hendaknya disampaikan secara santun,” pungkas Daria. (ph)

Categories: LINGGA