X

MOELDOKO GANTIKAN JOKOWI

dok; tribunnews.com

Dabo, LINGGA POS – BUKA RAKERNAS KOPEK KE-2 DI LINGGA, KEPRI. Kepala Staf Kepresidenan yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Pusat Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko menggantikan kehadiran Presiden RI Joko Widodo yang berhalangan hadir setelah ditunggu dengan sangat antusias masyarakat Lingga. Kehadiran Moeldoko di negeri Bunda Tanah Melayu adalah menghadiri dan sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 KOPEK (Koalisi Kabupaten Penghasil Produk Kelapa) yang digelar di Gedung Nasional, Dabo Singkep, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri sekaligus peletakan batu pertama pembangunan tugu dan museum timah dan kawasan Singkep Bisnis Centre di bekas implasment PT Tambang Timah (Persero) Unit Penambangan Timah Singkep (UPTS) yang berada di tengah pusat kota Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Rabu (21/11). Hadir dalam kegiatan itu antara lain Ketua KOPEK Nelson Pemalindo, beberapa bupati dan perwakilan daerah penghasil kelapa serta organisasi dan pengusaha kelapa baik dari dalam maupun luar negeri. Pada kesempatan yang sama juga digelar acara seremoni bagi para tamu dan undangan di lapangan Merdeka, Dabo dengan menampilkan kerajinan dari kelapa (tempurung dan sabut) hasil karya masyarakat tempatan dan suguhan seni budaya Melayu khas Lingga. Kepada KOPEK, Moeldokn berharap agar mulai mengembangkan sistem jaringan yang bisa mengakses sumber daya kelapa yang dimiliki daerah sehingga lebih mudah mengenalkan keunggulan kelapa Indonesia. Sejatinya lanjut dia produk turunan kelapa seluruhnya memiliki nilai guna dan harus dapat dimanfaatkan dengan baik, tidak saja produk mentahnya. Sementara Ketua KOPEK, Nelson yang juga Bupati Gorontalo mengatakan ada beberapa poin penting yang akan disampaikan kepada pemerintah dari hasil rakernas, yakni meminta pemerintah mendorong tata niaga harga kelapa agar lebih baik; mendorong adanya revitalisasi 3,6 juta pohon kelapa saat ini ditingkatkan menjadi 5 juta serta mendorong pemerintah membentuk satu lembaga yang menangani kelapa Indonesia lebih komperehensif atau kelembagaan otoritas kelapa Indonesia. “Dibanding misalnya kelapa sawit yang 70 persen dimiliki pengusaha sementara kelapa hampir 98 persen adalah milik petani,” ujar Nelson. Rakernas KOPEK ke-3 rencananya akan digelar di Provinsi Bali. (arn/ant/bp)