X

DARIA: Ciptakan Batik Khas Lingga

Batik Khas Lingga telah diperkenalkan sampai ke Singapura

Dabo, Lingga Pos – Awan Larat, Bunga Cendawan, Paku Gajah, Bunga Cengkeh, Bintang-Bintang, Itik Pulang Petang, Bunga Cermai, Awan Petang, Bungaran Larat dan banyak lagi nama-nama yang diberikan kepada motiv batik para perajin batik di Rumah Batik, Jalan Pahlawan, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga.

Kegiatan pengembangan kerajinan batik ini telah mulai berjalan sejak tahun 2008. Saat ini sudah ada sekitar 21 motiv batik yang cukup indah dan menawan yang dikerjakan secara manual oleh para perajin yang semula bergabung dengan Koperasi Tampuk Manggis yang diketuai oleh E.Mariam, 54, mantan atlet Lingga yang serba bisa (voli, tennis dan bulutangkis) dan sudah beberapa kali mengikuti event olahraga regional maupun nasional, yang juga mantan karyawan PT Tambang Timah (Persero) Dabo Singkep.

Menurut Mariam, pengrajin batik yang dibinanya telah mendapat berbagai pelatihan baik dari Pemkab Lingga maupun dari Pemprov Kepri yang telah mendatangkan para pakar dibidang perbatikan untuk memberikan pembinaan dan pelatihan secara profesional sehingga menghasilkan batik yang berkualitas. “Kami juga telah sering ikut mengenalkan batik melalui pameran batik di dalam maupun luar negeri, seperti ke Singapura beberapa waktu lalu,” kata Mariam.

Dari pantauan Lingga Pos saat melihat dari dekat kesibukan para perajin mengolah kain batik dengan memberi lukisan dengan berbagai motiv pada kain polos putih di Rumah Terampil Kerajinan Batik Lingga bekerjasama dengan Biro Pemberdayaan Perempuan Provinsi Kepri, Rabu(3/11), puluhan helai kain masih bergantungan ditatakan sederhana.

Para pengrajin nampak sibuk dengan kegiatan masing-masing dan batik yang sudah jadi dipajang di ruangan yang tidak begitu luas beberap diantaranya ditata di manequin sekitar.

“Pak Daria (bupati Lingga, Red) bersama ibu ketua PKK Lingga ibu Hj.Sy Rosemawati sering datang berkunjung ke sini dan sangat mengapresiasi batik perajin kami dan berharap batik Lingga ini dapat lebih dikenal luas,” terang Mariam.

Dari Pemkab Lingga ikut juga mensupport pihak Disnakertrans Lingga, seperti yang disampaikan Drs Ayuzar ditempat terpisah, pihaknya berencana akan membangun sebuah show room Rumah Batik yang permanen pada 2011 agar dapat lebih mengenalkan batik kepada masyarakat dan memberikan kesempatan kepada pengrajin batik lainnya untuk saling berkarya dan terus meningkatkan kreatifitas dan inovatif menciptakan motiv batik yang “khas” Lingga sesuai anjuran Bupati Lingga.

“Saya kemarin, (25/10) baru saja mendampingi beliau mengunjungi rumah batik ini dan berpesan agar tetap memberikan dukungan dan arahan kepada perajin batik agar terus berkarya dengan menghasilkan motiv dan corak-corak yang beragam dengan mutu dan kualitas yang baik,” demikian Ayuzar.-(ph).

Categories: LINGGA