X

18 jam Obama di Indonesia

Hanya sekitar 18 jam di Indonesia Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama bersama first lady Michelle Obama dan rombongan hari ini, Rabu(10/11) sekitar pukul 10.30 wib take off dengan pesawat kepresidenan dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta melanjutkan lawatan kenegaraannya menuju Seoul, Korea Selatan setelah sebelumnya di India. Rencana mengunjungi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata dibatalkan dari acara protokoler.

Barrack Obama saat menyampaikan kuliah umum di UI (Photo: REUTERS/JASON REED)

JAKARTA, Lingga Pos (10/11) – Obama beserta rombongan menghadiri jamuan makan malam di Istana Negara,Selasa(9/11) dan menyampaikan pidato balasan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menyampaikan ucapan turut berduka cita atas musibah bencana alam yang secara beruntun terjadi di Indonesia.

Amerika, kata Obama berjanji akan memberikan bantuan untuk menanggulangi korban bencana yang tertimpa musibah. Hari Rabu (10/11) pukul 09.45 WIB Obama bersama isteri berkunjung ke Masjid Istiqlal, Masjid terbesar di Asia Tenggara, berkeliling melihat keindahan arsitektur Masjid yang dibangun oleh Presiden RI pertama Soekarno. Didampingi Imam Masjid KH Ali Mustafa Yakub, Michelle mengenakan busana Muslim dan menutup kepalanya dengan kerudung sewarna dengan busana yang dikenakannya tampak cantik dan anggun.

Kunjungan dilanjutkan menuju Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat. Di sini Obama menyampaikan kuliah umum dihadapan sekitar 6.000 undangan yang antusias mendengar pidatonya yang sangat komunikatif.

“Assalamualaikum dan salam sejahtera,…pulang kampong nih…,” ujarnya saat membuka pidato di Balairung UI. “Indonesia adalah bagian dari diri saya,” kata mantan pelajar SDN Asisi Menteng I Jakarta yang ketika itu akrab dipanggil kawan-kawannya dengan nama Barry. Di Indonesia dia mengikuti ibunya Ann Dulham (almh)yang menikah dengan ayah tirinya Lolo Soetoro, warga Indonesia dan mereka tinggal di Jalan Haji Ramli, Menteng Dalam, Jakarta bersama adiknya Maya Soetoro. Diakui Obama, Jakarta sudah banyak berubah. “Dulu cuma ada Hotel Indonesia dan pusat belanja Sarinah,” ujarnya fasih dalam bahasa Indonesia, lalu dia mempraktekkan cara memanggil pedagang makanan yang lewat “Satee…bakso…enak ya…,” katanya berseloroh dan mendapat tepuk tangan meriah dari audien.

Dia berharap agar lebih banyak lagi pelajar Indonesia belajar di Amerika dan sangat mengapresiasi tentang kemajemukan di Indonesia. Amerika, katanya menghormati keberagaman Indonesia dan menambahkan di Indonesia-lah, dia pertama kali mengenal makna kemajemukan itu. Indonesia akan memegang peranan penting dipercaturan dunia internasional dalam pencapaian kerukunan umat beragama dan pluralisme. “Terima kasih atas sambutan rakyat Indonesia dan Assalamualaikum,” katanya mengakhiri kuliah umumnya.(jk,dan sumber lainnya).

Categories: NASIONAL