X

SULTAN MAHMUD DIUSULKAN JADI PAHLAWAN NASIONAL

Daik, (LINGGA POS) – Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lingga berinisiatif sepenuhnya dan meminta dukungan masyarakat untuk mengusulkan Sultan Mahmud Riayat Syah (SMRS) sebagai Pahlawan Nasional dari Provinsi Kepri. Diakui, berbagai aktifitas berkenaan dengan itu telah dilakukan secara pro aktif dan berkesinambungan, termasuk misalnya dengan menggelar seminar penyusunan naskah buku tentang SMRS guna terciptanya kesamaan sudut pandang dan pemahaman, persepsi dan tentang gerak langkah perjuangan SMRS dari Neger Bunda Tanah Melayu. “Sejarah SMRS yang pernah berperan dalam menentang penjajah (kolonial) patut diapresiasi. Dan wujud apresiasi itu adalah dengan menetapkan beliau sebagai Pahlawan Nasional,” ujar Kepala Disbudpar Lingga, Junaidi Adjam, saat gelar acara seminar, kemarin. – Senada dikatakan Asisten Umum Pemkab Lingga Abdul Rahman, yang hadir selaku mewakili Bupati Lingga, H. Daria mengatakan, “Kita (Pemkab Lingga) akan mengusulkan SMRS sebagai Pahlawan Nasional, sempena HUT Hari Pahlawan, November depan,” kata dia, dan menjelaskan Pemkab Lingga sendiri telah membentuk tim formatur pembuatan buku sejarah perjuangan dan kepahlawanan SMRS, dimana tim tersebut akan melengkapi sumber, data dan fakta sejarah sosok SMRS, sehingga layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Sementara Kasi Penghargaan Direktorat Kepahkawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Nasional, Kemensos RI Dra. Juriah mengatakan, pihaknya prinsipnya akan selalu -mendukung atas maksud dan tujuan Pemkab Lingga yang akan mengusulkan SMRS sebagai Pahlawan Nasional. “Kami mendukung semua usulan dari daerah. Nantinya keputusan (diterima atau tidak), ada tim yang mengkaji dan memutuskannya,” imbuhnya.

Dari catatan LINGGA POS, kesultanan Johor-Riau-Lingga, dulunya didirikan Sultan Mahmud Syah, yaitu sultan Melaka yang terakhir bersama putranya Sultan Alaudin Riawayat Syah II pada 1528. Sebelumnya, daerah Johor-Riau-Lingga merupakan jajahan kesultanan Melaka yang runtuh karena serangan Portugis pada 1511.

Provinsi Kepri sebelumnya telah “memiliki” dua Pahlawan Nasional yaitu Raja Haji Fisabilillah (RHF) atau dikenal dengan Marhum Teluk Ketapang, beliau gugur dalam peperangan di wilayah Teluk Ketapang, dan Raja Ali Haji (RAH) (1809-1873) yang dikenal sebagai ahli sejarah,pujangga dan ahli agama. RAH menetap di Pulau Penyengat Indera Sakti yang ketika itu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Riau Lingga. Hanya saja kedua gelar itu diterima semasa Kepri masih bergabung dengan Provinsi Riau. (jk,tp)

Categories: KEPRI NASIONAL