X

BILANGAN PRIMA TERBESAR TERDIRI ATAS 17 JUTA DIGIT

Warrensburg, (LINGGA POS) – Matematikawan Amerika Serikat Curtis Cooper, kembali menemukan bilangan prima terbesar. Bilangan prima baru yang memiliki 17.425.170 digit itu langsung menggeser bilangan prima terbesar sebelumnya yang terdiri atas 12.978.189 digit, yang ditemukan pada 2008. Bilangan tersebut, 2 pangkat 57.885.161 minus 1, ditemukan oleh Curtis Cooper ahli matematika dari University Central Missouri di Warrensburg.

Penemuan itu adalah bagian dari jaringan raksasa komputer relawan yang bertujuan mencari bilangan prima. Proyek pencari bilangan prima ini mirip dengan proyek-proyek seperti SETI@ Home, yang mengunduh dan menganalisa data teleskop radio Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI). Jaringan raksasa yang disebut Great Internet Mersenne Prime Search (GIMPS), mengerahkan 360 ribu prosesor yang beroperasi pada 150 triliun kalkulasi per detik. Ini adalah bilangan prima ketiga yang ditemukan oleh Cooper. “Upaya ini sama seperti mendaki Gunung Everest,” kata pendiri GIMPS, George Woltman, pensiunan dinas komputer di Orlando. “Orang menikmatinya sebagai tantangan untuk sesuatu yang belum pernah dikatakan sebelumnya,” tambahnya.

Bilangan prima baru ini juga merupakan contoh ke 48 dari kelompok bilangan prima langka yang disebut “bilangan prima Mersenne“. Bilangan prima ini memiliki rumus 2 pangkat bilangan prima minus 1 (Mp = 2 p-1). Kelompok bilangan prima ini pertama kali ditemukan biarawan Perancis Marin Mersenne, pada 350 tahun silam. Sejak saat itu, baru 48 bilangan yang ditemukan, termasuk bilangan prima terbaru yang ditemukan Cooper. Penemuan bilangan prima baru ini langsung diperiksa ulang sejumlah peneliti menggunakan komputer. Pencarian bilangan prima terbesar ini membutuhkan waktu yang amat lama. Cara intuitif menemukan bilangan itu sebetulnya sederhana, yaitu membagi setiap bilangan potensial dengan angka tunggal yang lebih kecil dari bilangan itu. “Jika Anda melakukannya dengan cara itu, perlu waktu lebih lama dari umur alam semesta,” ujar Woltman. Atas penemuannya itu, Curtis Cooper berhak menerima hadiah sebesar 3.000 dolar Amerika Serikat. (ls,tjandra,t)

Categories: IPTEK MANCANEGARA