Jakarta, (LINGGA POS) – Kemendikbud akan melakukan tes ulang kepada lebih dari 1 juta guru yang sudah tersertifikasi dan menerima tunjangan profesi. Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjamin Mutu Pendidik, Kemendikbud (BPSDM & PMP) mengatakan sebanyak 1.020.000 guru itu akan dites ulang sebagai konsekuensi atas peningkatan kualitas mengajar setelah menerima pendapatan tambahan dari tunjangan profesi.
“Bagaimana perancangan dan pembelajarannya dengan tes ulang ini, kita bisa yakin apakah kualitas guru itu naik atau tidak,”katanya. Ia menjelaskan, tes ulang yang digelar ini berbeda dengan uji kompetensi awal (UKA). Dalam uji kompetensi guru berjuang untuk mendapatkan kursi pelatihan dan mendapatkan sertifikasi. Adapun di tes ulang ini pihaknya hanya akan mengevaluasi penguasaan materi ajar dan pedagogisnya.
Proses ujian sendiri, lanjut Syawal, dapat dilakukan secara online dan offline. Soal akan dibuat secara acak melalui komputer dan hasil ujiannya dapat diketahui setelah ujian selesai. Namun, bagi peserta di daerah yang belum mempunyai fasilitas tersebut akan dilakukan tes secara tertulis. “Yang pasti digelar tahun ini, dilakukan untuk pemetaan guru yang berkompeten atau belum,” tambahnya.
PGRI Dukung Uji Ulang.
Sementara itu Ketua Pengurus Besar PGRI, Sulistiyo, mengaku setuju dengan rencana Kemendikbud tersebut. Dia mengimbau, para guru tak perlu takut karen tujuan ujian ulang kompetensi itu sebenarnya sebagai evaluasi saja. Syawal minta guru justru memperlihatkan kemampuannya secara profesional saat mengikuti ujian ulang tersebut. “Rencana itu baik, dan guru tak perlu takut untuk dievalusi,” pungkasnya. (ph,kc)