PROYEK PLTP TERBESAR DUNIA DIBANGUN di SUMUT

Jakarta, (LINGGA POS) – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi Sarulla di Sumatera Utara (Sumut) akhirnya bisa dimulai kembali setelah tertunda sejak 1990. Pada 11 April lalu pemerintah telah menandatangani amandemen kontrak, sehingga paling lambat 2014 bisa dimulai pembangunan fisiknya dan pada 2016 sudah dapat menghasilkan listrik. Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan kelegaannya atas dimulainya proyek ini dan amandemen kontrak jual beli listrik dan kontrak operasi bersama dengan konsursium baru bisa ditandatangani. “Harapan saya proyek PLTP Sarulla ini bisa segera ‘groundbreaking’ sebelum pemerintahan kabinet ini usai 2014,” kata Jero. Karena itu dia meminta setiap pejabata dan swasta yang terlibat dalam proyek tersebut bisa mempercepat semua urusannya. “Kalau ada yang menghambat silakan telpon saya,” ujarnya. Menurut Jero, proyek Sarulla ini sangat penting bagi Indonesia, sebagai proyek panas bumi terbesar di dunia, Sarulla bisa menghemat subsidi listrik Rp4 triliun per tahun.

Pembangkit ini bisa menghasilkan listrik 330 MW atau cukup untuk menerangi 366 ribu rumah dengan kapasitas masing-masing 900 watt. “Besar manfaatnya, bisa hemat subsidi listrik Rp4 triliun per tahun, apalagi kapasitasnya sangat besar, ini tentunya dapat membantu masyarakat yang terus ingin pasokan listrik,” tambah Jero. Senada dikatakan Wakil Presiden Boediono, dana investasi proyek PLTP Sarulla sangat besar, yakni US$1,5 miliar setara Rp14 triliun. “Dana investasinya sangat besar, kalau pakai dana APBN semua sulit makanya gandeng swasta. Pasalnya investasinya mencapai US$1,5 miliar,” ujarnya. Proyek ini berlokasi di wilayah kerja Pertambangan Panasbumi Sarulla milik PT Pertamina Geothermal Energy di Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut. Bertindak selaku kontraktor dari PT PGE adalah Konsursium perusahaan Indonesia yakni Medco, 2 perusahaan Jepang Hochu dan Kyushu, serta 1 perusahaan dari Amerika Serikat, Ormat. Pembangunnya akan dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama akan beroperasi 2016, tahap kedua beroperasi 2017 dan tahap ketiga beroperasi 2018. “PLN sangat mengharapkan pembangunan proyek PLTP Sarulla agar direalisasikan sehingga dapat memberikan konstribusi bagi pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji. Proyek PLTP ini masuk dalam daftar proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan. Karena itu Kementerian Keuangan memberi jaminan Kelayakan Usaha terhadap proyek ini. (rrd,hd)

Kategori: NASIONAL Tags: , , , , , , , , , , ,
Topik populer pada artikel ini:

Berikan Komentar

Kirim Komentar

Bookmark dan Bagikan

Lingga Pos © 2019. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Powered by Web Design Batam.