Jakarta, (LINGGA POS) – Sebagai kompensasi penaikan harga BBM bersubdi yang telah berlaku sejak Sabtu (22/6) lalu, maka pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 29,7 triliun. Dana terbesar dari sejumlah tersebut diperuntukkan untuk dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) Rp 9,7 triliun, menyusul Bantuan Siswa Miskin (BSM) Rp 7,5 triliun, Program Infrastruktur Dasar (PID) Rp 7,25 triliun, program Beras Miskin (Raskin) Rp 4,3 triliun, dan Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 700 miliar. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh mengatakan, BSM akan diberikan kepada 16,6 juta pelajar dengan rincian per tahunnya untuk SD sebesar Rp 450 ribu, SMP sebesar Rp 750 ribu dan untuk SMA sebesar Rp 1 juta.
Dana bantuan tersebut masii ditambah dengan bantuan berupa buku, seragam, dan alat tulis dengan besaran Rp 200 ribu per siswa. “Ini kan dananya masuk dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) langsung ke kabupaten/kota dan sekolah-sekolah lewat PT POS. Kami hanya menetapkan, bukan membelanjakan. Jadi, uangnya kami punya, tapi tidak memegangnya,” kilah Nuh, menanggapi kekhawatiran berbagai pihak soal penyaluran dana tersebut di tengah isu korupsi dijajaran Kemendikbud, saat ditanya masalah itu saat Nuh berkunjung ke Padang, akhir Juni lalu. Kata dia, pihaknya mengambil data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, untuk penyaluran dana BSM sehingga dipastikan diterima tepat sasaran bagi siswa yang benar-benar berhak menerimanya. “Kami ambil 40 persen dari struktur terbawah atau 15,5 juta Rumah Tangga Miskin (RTM),” tambah Nuh. Namun, jika ada anak benar-benar miskin malah tidak dapat BSM, kata Nuh, dapat segera melapor ke sekolah terkait tentunya dengan membawa data atau surat keterangan miskin dari kelurahan dan atau bisa juga ke kantor pos. Diberikan Minggu ke-4 Juli. Pemerintah melalui Kemendikbud menargetkan akan mencairkan dana BSM pada minggu ke-4 bulan Juli ini, mengingat mulai masuk tahun ajaran baru pada 15 Juli. “Kami siapkan pada minggu keempat bulan Juli sampai minggu ke dua Agustus 2013 sudah bisa diberikan. Sehingga pas lebaran anak-anak itu sudah menerima BSM,” tambah Nuh. Selain BSM dan bantuan-bantuan lainnya, pemerintah juga memberikan Bidik Misi, bea siswa untuk mahasiswa miskin dengan porsi yang ditambah bagi mahasiswa swasta sebesar 8.900 mahasiswa. Pada tahun 2000 saja, terealisasi kepada 2.000 mahasiswa, sementara pada 2013 ini akan ditambah paling tidak menjadi 3.000 mahasiswa. (ph,hs/vn)