Tanjungpinang, (LINGGA POS) – Baru 3 kabupaten/kota di Kepri. Pemberlakuan Kurikulum Baru (2013) di Provinsi Kepri hingga saat ini belum dilakukan sepenuhnya di seluruh kabupaten/kota di Kepri. Dari 7 kabupaten/kota baru 3 kabupaten/kota saja yang menerapkan Kurikulum 2013, yang mulai efektif berlaku di seluruh Indonesia pada 15 Juli 2013. Ke-3 kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang dan Kota Batam. Itu pun dengan memilih 2 atau 3 sekolah unggulan sebagai pilot project dalam penerapan kurikulum tahun ajaran (TA) Baru 2013/2014. Seperti di Tanjungpinang di 2 sekolah menengah (SMA 1 dan SMA 2) dan 3 sekolah SMP (SMP 1, SMP 2 dan SMP 3). Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kepri Yatim Mustafa, Senin (16/7). Kata Yatim, total jumlah SMA yang melaksanakan kurikulum tersebut di Kepri ada 7 sekolah di Bintan, Tanjungpinang dan Batam 10 SMK, 9 SMP. Sementara untuk MTS dan SD masih menunggu konfirmasi. Kabupaten Lingga Belum. Sedangkan 4 kabupaten lainnya yakni Lingga, Karimun, Natuna dan Anambas belum akan dilaksanakan pada tahun ini karena masih menunggu pelaksanaan pelatihan guru serta master teacher atau pembimbing untuk pelaksanaan Kurikulum 2013 tersebut. “Kita (Disdik Kepri, red) sudah mengajukan dana Rp 1,5 miliar di APBD-P guna pelaksanaan pelatihan dan pembinaan master teachernya,” tambah Yatim. Setidaknya, agar pelaksanaan kurikulum tersebut dapat dilaksanakan, Pemprov Kepri membutuhkan 90 master teacher dengan lama pelatihan dan diklat pada guru sendiri, 4-5 hari untuk bimbingan dan materinya.
Agar Ditunda.
Sementara itu pengamat pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jimmy Paat menilai, penerapan Kurikulum 2013 terlalu tergesa-gesa, meski pun pemerintah (Kemendikbud) mengklaim sudah melakukan kajian-kajian komprehensif. “Harusnya Kurikulum 2013 ini diterapkan pada 2015 saja,” katanya dirilis Sindonews, Selasa. Alasannya, dengan waktu yang relatif pendek ini, seharusnya para guru yang dipersiapkan lebih dulu mengingat pelatihan guru saja masih minim. Apalagi, baru di awal pelaksanaannya, progran ini banyak menimbulkan kontroversi. “Belum lagi dalam praktiknya tidak semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013 secara menyeluruh,” ujarnya. Seperti diketahui, untuk penerapan kurikulum baru ini (mulai 15 Juli,red) pemerintah melalui Kemendikbud telah menunjuk 61.074 guru dari 6.326 sekolah yang ditunjuk pemerintah pusat mengikuti pelatihan Kurikulum 2013, dan 1.006 sekolah mengajukan implementasi kurikulum secara mandiri. “Kemendikbud juga telah menyebarkan buku panduan dan buku cetak pegangan siswa,” terang Dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad. “Untuk Kurikulum 2013 ini lebih kepada pendidikan karakter dan kreatifitas siswa,” kata Hamid. Senada dikatakan pengamat pendidikan Arief Rahman mengatakan kurikulum baru ini cukup relevan untuk diterapkan karena menurut dia setidaknya ada 3 capaian yang diharapkan dapat diberikan kepada anak didik, yaitu capaian akal, capaian sikap, dan capaian keterampilan siswa. (ph,bt,maf/sn)