MENGENAL SI ‘HITAM’ YANG MULTI FUNGSI

Oleh NAMIRA AUDREY HANIFAH*

(LINGGA POS) – Saat ini tingkat kepedulian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan boleh dikatakan masih sangat minim. Sifat ini umumnya dipengaruhi oleh faktor kebiasaan hidup sehari-hari sehingga tanpa disadari menimbulkan sifat menyepelekan terhadap hal-hal yang ada disekelilingnya. Padahal, jika didasari dan didorong rasa kepedulian yang tinggi, ternyata sesuatu yang semula dianggap tidak ada artinya, justru dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai tambah, bermanfaat dan ekonomis.

Sebut saja, Si ‘Hitam’, yang tidak lain adalah arang aktif. Arang aktif atau dikenal juga sebagai karbon aktif, adalah padatan berwarna hitam dengan permukaan yang cenderung berpori. Bagi kalangan industri tentu benda yang satu ini sudah dikenal akrab. Namun, bagi masyarakat luas ianya relatif sedikit yang mengetahui, utamanya manfaat dan kelebihan Si Hitam ini. Pada 1960-an, di tanah Melayu misalnya, bahkan di Eropa dan negara-negara lain arang aktif ini biasanya digunakan sebagai bahan baku kereta api, atau untuk bahan bakar rumah tangga. Namun seiring dengan perkembangan pengetahuan dan industri ternyata pemanfaatan arang semakin beragam. Contohnya pada budi daya anggrek. Arang digunakan sebagai media tanam pengganti tanah karena sifatnya dapat menyerap dan sekaligus menyimpan air.Pada sektor industri arang aktif juga banyak dimanfaatkan sebagai penyerap zat-zat yang tidak diinginkan. Sifat menyerap pada arang disebabkan arang memiliki pori-pori. Biasanya, semakin banyak pori-porinya maka akan semakin besar pula volume penyerapannya. Oleh karena itu dalam pengolahan pembuatannya setelah menjadi arang, harus diaktivasi.

Adapun aktivasi yang umum adalah dengan menggunakan uap air dengan tujuan memperbesar pori-pori dan permukaan arang sehingga arang menjadi aktif menyerap zat-zat yang ada disekitarnya. Arang aktif atau karbon aktif ini dapat dibuat dari berbagai bahan yang ada disekitar kita, misalnya dari kelapa, tempurung kelapa, kayu (kayu bakau), biji-bijian, tongkol jagung, sekam padi, limbah pabrik kertas, limbah tulang-tulang hewan dan banyak lagi yang lainnya. Bahkan Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara telah memanfaatkan batubara sebagai bahan bakar karbon aktif dengan kapasitas 1 ton per hari.

UNTUK KESEHATAN.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan kebutuhan karbon aktif di Indonesia mampu untuk ekspor dan cukup signifikan. Karena manfaatnya yang beragam karbon aktif ini memang sangat dibutuhkan. Tidak saja di bidang industri besar, tetapi juga ternyata di bidang medika (kesehatan). Dilansir dari Journal British Nutrition, menyebutkan karbon aktif dapat menurunkan kolesterol dengan cepat. Dari hasil penelitian, sejumlah pasien yang diberikan 8 gram olahan karbon aktif per harinya mampu menurunkan kolesterol hingga 25 persen dari total kolesterol sebanyak 41 persen.

KETERSEDIAAN AIR BERSIH.

Untuk kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama yang berada di pemukiman yang sulit mendapatkan air bersih layak pakai, karbon aktif adalah solusinya. Karbon aktif dapat dimanfaatkan untuk penjernihan atau pun pemurnian air. Hanya saja, karena kurang informasi dan pengetahuan masyarakat tidak dapat memanfaatkannya. Karbon aktif ini dapat dimanfaatkan dengan mengeringkan dan mengaktivasinya dengan uap air yang kemudian digunakan sebagai media penyaring atau penjernih dan hasilnya, air tersebut menjadi bersih dan higienis serta layak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Tentu, dengan keinginan yang kuat, kepedulian dan pengetahuan yang tinggi terhadap lingkungan, maka segala sesuatu yang ada di sekitar kita bisa menjadi ‘sangat berguna’ dan berdampak luas terhadap kenyamanan dan kesehatan hidup masyarakat pada umumnya.

(*Mhs Fak Teknik Sipil dan Perencanaan jurusan Teknik Lingkungan 2013, Universitas Islam Indonesi. (UII) Yogyakarta).

Kategori: IPTEK
Topik populer pada artikel ini:

Berikan Komentar

Kirim Komentar

Bookmark dan Bagikan

Lingga Pos © 2019. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Powered by Web Design Batam.