Daik (LINGGA POS) – Usianya baru 1,2 tahun, Julita binti Muhammad Jun yang ditemani ibunya Karliana terbaring lemah di ruang perawatan (kamar A1) Rumah Sakit Lapangan (RSL) Daik Lingga, Senin (24/3). Berat badan balita itu 6,2 kilogram, tak sepadan dengan usianya. “Saat lahir berat badannya normal 3,2 kilogram dan diberi asupan ASI,” kata Karlina. Kedua pasangan suami isteri warga Desa Tanjung Keriting, Kecamatan Lingga Timur itu mendapat rujukan untuk berobat di RSL Daik setelah sebelumnya di Polindes Sungaipinang. “Di sana hanya diperiksa dan kami bawa kembali ke rumah dan itu sudah berlangsung selama dua bulan, kondisinya makin buruk,” kata Jun yang telah memiliki tiga anak. Dari Puskesmas kemudian Julita dirujuk ke RSL Daik, sejak Jumat (21/3) lalu.
GIZI BURUK KARENA IDAP TB.
“Dari diagnosa kami memang Julita menderita gizi buruk ditambah anemia dan juga tuberkulosis (TB) paru,” kata dr Maya, dokter umum RSL Daik. Menurut dia, gizi buruk yang diderita Julita bukan karena kekurangan nutrisi, tetapi lebih karena penyakij TB yang diidapnya. “Akibatnya ia enggan mengosumsi ASI dan tidak ada nafsu makan. Anak seusia dia memang rentan terkena tuberkulosis,” tambah Maya. Saat ini Julita diberikan rawat inap dan dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang lebih intensif. Dijelaskan Maya, kalau penderita gizi burukumumya adalah bayi atau anak-anak yang kekurangan gizi karena rendahnya kosumsi energi dan protein (KEP) dalam makanan yang diasup setiap harinya.
1 JUTA ANAK TERKENA TB.
Dari catatan LINGGA POS, penyakit TB (tuberkulosis) tak bisa dipandang sebelah mata. Penyakit yang menyerang paru-paru ini bisa menjadi serius dan berbahaya, terutama pada anak-anak. Dari studi yang dipublikasikan dalam peringatan Hari Tuberkulosis Dunia yang jatuh pada 23 Maret mengungkap, setiap tahun ada sekitar 1 juta anak di seluruh dunia terserang TB. Voice of America menyebv, jumlah tersebut lebih tinggi dua kali lipat dari jumlah yang diperkirakan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Angka itu lebih tinggi dari kasus TB yang dilaporkan, diagnosis dan diobati setiap tahunnya. (jayakusuma,tb,tc)