Jakarta (LINGGA POS) – Berdalih untuk menghemat anggaran negara, meminimalisir kecurangan dan tidak mau ‘ribet’, tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), (sekarang Aparatur Sipil Negara/ASN, red), akan menggunakan Computer Assisted Test (CAT). Cara konvensional yakni dengan menggunakan lembar jawaban komputer (LJK) hanya akan diterapkan khusus di daerah-daerah yang belum siap. Deputi SDM Kementerian PAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja seperti dikutip dari JPNN, Jumat (12/4) mengatakan, pemerintah sudah siap melaksanakan CAT untuk penerimaan CPNS tahun ini (2014). Menurut dia, metode CAT sebenarnya sudah mulai diujicoba pada 2013 dengan hasil yang cukup menggembirakan dan luar biasa bagus, setidaknya dalam hal minim komplain dari pelamar. Bahkan pelamar merasa puas dengan hasilnya karena dinilai bisa langsung melihat hasil kerjanya. Pemerinta membuat kebijakan itu lanjut Setiawan, agar tidak ribet bila tetap berkutat dengan LJK. Selain menekan anggaran yang besar, metode LJK sangat rawan kecurangan dibanding CAT. “Seketat apa pun kita melakukan pengamanan, tetapi tetap ada celah bagi oknum-oknum nakal berbuat curang,” ujarnya. Kalau dengan CAT, tidak bisa curang disebabkan para pelamar bekerja di komputer dan skornya langsung terbaca setelah selesai menjawab seluruh soal. “Tahun ini seluruh instansi pusat dan 34 provinsi serta kota sudah kita wajibkan CAT karenainfrastrukturnya sudah memadai. Sedangkan untuk daerah kabupaten sedang dibuat check listnya, di daerah mana yang masih minim infrastrukturnya,” paparnya. Untuk pembuatan daftar ini Kemen PAN-RB bekerjasama dengan Kemendikbud serta BKN. Kemendikbud memetakan wilayah mana yang sekolahnya punya laboratorium komputer. Dengan adanya lab komputer akan membantu pemda dalam pengadaan seleksi CPNS. Pemda tidak perlu lagi membeli komputer karena di sekolah setempat suada ada. Jadi otomatis seluruh kabupaten juga harus melaksanakan CAT. Dikecualikan di wilayah-wilayah timur dan daerah tertinggal atau letak geografisnya berbeda-beda, sulit dijangkau, masih diberikan kelonggaran menggunakan LJK.
PENDAFTARAN MELALUI ON LINE.
“Tahun ini pendaftaran seleksi CPNS kita gunakan sistem on line. Jadi akan kita arahkan pada pemanfaatan teknologi. Sistemnya sedang dirumuskan oleh BPPT. Setiap pelamar nantinya akan membuat dua opsi pilihan dan sistemnya mirip Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM PTN). Setiap pelamar hanya akan lulus di salah satu instansi saja karena disesuaikan dengan formasi yang ada. Sedangkan penentuan lulus atau tidak ditentukan oleh Panselnas,” ungkap Setiawan. Artinya, lanjut dia, Panselnas yang menentukan pelamar A (yang lulus) ditempatkan di instansi mana, tidak seperti sebelumnya, pelamar yang diberikan keleluasan memilih instansi yang dia suka ketika lulus di beberapa instansi. Pada hal instansinya sama-sama membutuhkan.
MATERI SOAL.
Berkenaan dengan materi soal tetap melibatkan Konsursium Perguruan Tinggi Negeri dan BKN. Hanya saja, belum ditentukan apakah diberlakukan dengan sistem rayon atau afirmasi tetap ada seperti tahun lalu. Prinsipnya, pengalaman seleksi CPNS tahun lalu menjadi dasar perubahan kebijakan pada 2014. Saat ini Konsursium PTN tengah memetakan hal tersebut agar bisa menentukan cara mana yang paling pas (rayon atau afirmasi) dengan patokan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang diterima. (arn,jpnn)