Jakarta, LINGGA POS – Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pada 2016 akan memberangkatkan 300 ribu TKI ke sejumlah negara di Timur Tengah (Timteng). Jumlah ini lebih rendah dari asumsi pemerintah dibanding tahun sebelumnya pasca diberlakukannya kebijakan moratorium (penghentian sementara) ‘ekspor’ TKI. Kepala BNP2TKI Nusron Wahid memproyeksikan pemberangkatan TKI pada 2016 terbanyak berasal dari daerah Madura dan Bawean (Jatim), yang memang sebelumnya memberangkatkan sekitar 500 – 600-an TKI dan sebagian besar dari kedua daerah itu. “Dalam pagu indikatif 2016 kita mendapat jatah anggaran Rp414 miliar, diantaranya untuk program perlindungan sebesar Rp28 miliar yang meliputi program pemberdayaan purna TKI,” ujar Nusron di Gedung Banggar DPR Jakarta, Selasa kemarin. Lanjut dia, nantinya TKI yang sudah pulang ke tanah air bisa terudukasi menjadi wirausahaan baru. “Kita bekerja sama dengan pihak Kemensos, Kemenaker dan Kemenlu, ditambah program lainnya seperti untuk puluhan kantor pelayanan TKI dengan anggaran Rp160 miliar di tingkat provinsi/kabupaten/kota sehingga menjadi sentra TKI yang meliputi alokasi gaji dan sebagainya. Sementara anggaran untuk inspektorat sebesar Rp6 miliar. Dari anggaran seluruhnya (Rp414 miliar) tersebut, yang belum menerima adalah di program kerjasama dengan Kemensos dan BNP2TKI di bawah Kemenko Bidang Pembangunan Manusia (PMK) sebesar Rp200 miliar, yakni untuk pekerjaan rumah pemulangan 40 ribu TKI bermasalah dan penanganan masalah psikologis serta pemberdayaan. (fa,gdn/l6)
Tag
anggaran
apbd
BANTUAN
Batam
bbm
BUPATI
cpns
dabo
Daerah
daik
dana
DESA
dprd
gaji
guru
HAJI
indonesia
ISLAM
KABUPATEN
KAPAL
kepri
Kesehatan
korupsi
KPK
LINGGA
LINGGA POS
Melayu
muslim
NASIONAL
Negara
olahraga
pajak
partai
pegawai
PEMBANGUNAN
pemerintah
pemilu
pendidikan
pilkada
PNS
polisi
pulau
Sekolah
Singkep
Tambang