Dabo, LINGGA POS – Kabut asap yang telah beberapa bulan lalu menyelimuti Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan dan telah pula menjadi ‘tamu’ tahunan di negara tetangga Malaysia dan Singapura, kini mulai menyelimuti wilayah Kabupaten Lingga. Kondisi ini membuat para nelayan mengalami kendala untuk melaut dan akibatnya baru-baru ini terjadi kecelakaan di perairan Tanjungdatuk dimana terjadi tabrakan antara pompong nelaya dengan kapal tanker yang sedang lewat di perairan tersebut menyebabkan satu orang nelayan jatuh ke laut dan sampai saat berita ini diturunkan belum diketahui keberadaannya. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lingga Ignatius Luti menghimbau kepada masyarakat untuk selalu memakai masker jika beraktivitas di luar rumah. “Kalau beraktivitas di luar rumah selalu gunakan masker, dan anak-anak sebaiknya jangan dibiarkan bermain di luar rumah,” kata Luti. Pihaknya saat ini lagi mengupayakan penyediaan masker bantuan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Lingga, namun belum ada tanggapan mengingat kondisi keuangan daerah dewasa ini. BISA BERAKIBAT FATAL. Kabut asap bisa berakibat fatal terhadap kesehatan meskipun memang resiko kematian akibat menghirup kabut asap relatif kecil. Dalam keterangan persnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI. Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada tiga kemungkinan gangguan kesehatan yang bisa muncul dan berakibat fatal bagi penderitanya, salah satunya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA, memburuknya penyakit paru dan jantung kronis terutama pada lanjut usia. “Dan ketiga, kematian yang timbul bukan karena penyakit, tetapi karena kecelakaan akibat kebakaran yang luas baik langsung karena api kebakaran, kerusakan bangunan, atau kabut asap yang menghalangi pandangan pengendara kendaraan (darat, laut dan udara),” papar Tjandra. Data BNPB menyebutkan titik api terbanyak saat ini berada di Sumatera Selatan (dengan ratusan titik api yang tersebar). (arn,tc)
Loading ...