Oxford, LINGGA POS – Setelah tigabelas tahun menunggu, sebuah Pusat Studi Islam Oxford yang baru dipastikan dibuka awal tahun depan, dengan fitur-fitur teknologi, seni dan sains yang canggih sumbangan dari berbagai negara-negara Muslim di dunia. Sejak pembangunannya dimulai setidaknya telah menghabiskan dana sekitar £ 100,000,000, dan Insyaallah bisa dibuka pada Januari 2016. Pusat Studi Islam Oxford ini bersipat sebagai organisasi independen dari Universitas Oxford yang nantinya terdiri atas auditorium, perpustakaan (3 lantai), ruang makan, dan Masjid. Pembangunannya sejatinya telah dimulai pada 2002 di Marston Road, namun mengalami beberapa kendala dalam hal pendanaan dan masalah terkait pekerjaan bangunan. Sebelumnya, bangunan ini berada di George Street. Panitera Richard Makepeace mengatakan, perpindahan itu hampir selesai seperti dirilis oleh International Islamic News Agency (IINA). “Bangunannya telah mendapat manfaat dari sejumlah donor dan hadiah dari beberapa negara,”kata Richard, mantan Diplomat Inggris di Kairo. Kata dia pengerjaan kayu di auditorium dan ruang kuliah model teater, dibangun dan mendapat sumbangan dari Malaysia. Buku-buku Islam klasik, jurnal-jurnal dan naskah dari berbagai topik termasuk mengenai Al Quran dan juga ilmu-ilmu sosial modern telah disediakan oleh Kuwait Foundation of Advancemnet of Sciences (KFAF). “Ada juga dinding ubin Iznik asli khas Turki,” ungkap Richard. “Pusat Studi Islam Oxford ini harus dipandang sebagai sebuah lembaga akademis dengan Masjid daripada dipandang dengan cara sebaliknya. Ini nantinya akan menjadi lembaga Muslim dengan cara yang sama bahwa banyak perguruan tinggi yang merupakan lembaga Kristen. Ianya juga akan digunakan oleh Muslim dan non-Muslim. Kita ingin mempromosikan beasiswa dari dunia Islam,” jelasnya. Diharapakan kehadirannya akan membawa lebih banyak kontribusi Oxford ke dunia Islam dan sebaliknya. Wali Kota Rae Humberstone, telah menanam pohon di kebun di lokasi tersebut pada tengah Oktober lalu sebagai tanda pembukaan Pusat Studi Islam Oxford itu sudah semakin dekat. Bangunan ini nantinya akan digunakan sebagian besar oleh mahasiswa Oxford, tetapi juga bisa menjadi tuan rumah bagi pameran karya seni dunia Islam dan bisa dilihat publik. Seperti diketahui, Oxford Centre for Islamic Studies (OCIS) didirikan pada 1985 untuk mendorong studi Islam dan dunia Islam. (is/pmc)