Dabo, LINGGA POS – BANYAK yang GAPTEK. Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) tahap I yang diikuti oleh 1.799 guru se – Lingga sejak Senin (9/11) selesai pada Rabu (18/11). Kegiatan yang dilaksanakan di lima lokasi sekolah di Daik dan Dabo Singkep tersebut berjalan lancar sesuai yang direncanakan. Hanya saja, Kepala Seksi Pengembangan Profesi Guru Disdikpora Lingga, Sarman mengaku banyak guru yang tidak bisa menggunakan perangkat komputer dan online alias gaptek (gagap teknologi). Hal itu dapat dimaklumi, kilah dia, karena pihaknya sebelumnya tidak melakukan pelatihan maupun uji lainnya yang menggunakan media online, terutama bagi guru lulusan SPG yang umumnya sudah berusia 40 tahun labih dan tak terbiasa menggunakannya. Mengenai hasil UKG, dia belum bisa menyebutkan karena masih dalam pemberkasan. “Ini UKG tahap I, untuk tahap II rencananya di Senayang tanggal 24 November. Kemungkinan dilakukan secara offline karena terbatasnya jaringan,” katanya. “BIKIN DAHI BERKERUT”. Kepala Bidang Pengembangan SDM Pendidikan (PSDMP) Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Mardiana, seperti dikutip dari Batam Today, Rabu (18/11) mengatakan, “Kita sangat terkejut dengan hasil UKG guru di Kepri. Tidak memuaskan, melihatnya pun membuat dahi berkerut”. Padahal lanjut dia, pihak Kemendikbud mematok besaran hasil UKG tahun ini sebesar 5,5. Rata-rata guru di Kepri mendapatkan nilai 3, 4 dan lima saja. “Ya, begitulah adanya. Nilai ini nanti akan dipublikasikan. Yang mendapatkan nilai rendah tentunya akan memberi efek kepada guru tersebut, dan juga nama baik insan guru di Provinsi Kepri,” tambahnya. Namun ada juga guru yang mendapat nilai 6 dan 8. Bahkan, seorang guru asal SMAN I Tanjungpinang mendapat nilai 9. “Saat dikoreksi dia hanya salah 6 dari jumlah 100 soal,” kata Mardiana. Karena itu dia menghimbau agar bagi guru yang belum ikutan UKG lebih mempersiapkan dirinya. “Bukan untuk siapa-siapa, melainkan untuk diri mereka sendiri,” tutupnya. (ph/af)
Loading ...