Batam, LINGGA POS – Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Rudi Antono mengatakan, Batam-Kepri, bakal menjadi yang pertama di Indonesia jika pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dibangun di pulau yang berdekatan dengan negara Singapura dan Malaysia ini. Rencana pembangunan PLTN itu saat ini sudah memasuki tahap studi tempat ke sejumlah pulau-pulau strategis di sekitar Batam yang dianggap layak pembangkit nuklir itu dibangun. Dalam hal ini, pihaknya, lanjut Purnomo menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Meski proses pembangunannya memakan waktu relatif hingga 10 tahun, Purnomo enggan menyebut pulau mana yang akan dipilih walaupun pihaknya sudah menyelesaikan studi awal untuk segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat tempatan. Setidaknya dibutuhkan lahan sekitar 40 hektare jika pemerinta dan masyarakat setuju membangun PLTN di Batam. “Kami sudah melakukan studi tapak, guna mengetahui lokasi yang tepat untuk membangun pembangkit tersebut,” kata Purnomo dikutip dari Antara, Senin.
Untuk pembangunan PLTN tersebut, perusahaan asal Rusia, Rasatom, kata dia sangat berminat melakukan kerjasama ditandai perusahaan yang sudah sukses membangun pembangkit nuklir di Turki dan menghasilkan energi hingga 2.400 MW (megawatt), sudah beberapa kali mengunjungi BP Batam.
Menurut Director of Business Development Rasatom, Anna Kudryavtseva, seperti dikutip dari Antara, Batam sangat cocok dibangun pembangkit listrik tenaga nuklir karena merupakan kawasan industri, lagipula dengan pembangkit nuklir dinilai jauh lebih ekonomis dibanding menggunakan gas dan BBM. Direncanakan besaran energi yang akan dihasilkan dari PLTN yang akan dibangun untuk pertama kali di Indonesia itu hingga 4.800 MW. (ant/cnni)