TAHUN DEPAN APBD LINGGA DIUSAHAKAN BISA RP 1 TRILIUN

Selayar, LINGGA POS – Kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga saat ini dalan keadaan ‘koma’ alias sudah sangat mengkhawatirkan. Dengan besaran dana yang cuma sekitar Rp 600 juta tersebut, terpaksa pembangunan infrastruktur tahun ini distop. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Bupati (Wabup) Lingga M. Nizar saat menggelar acara buka bersama dengan tokoh masyarakat dan undangan lainnya di Desa Pantai Harapan, Teluk Mengkerang, Kecamatan Selayar, Minggu (27/6). “Tahun ini kita tidak bisa berbuat banyak karena kendala defisit anggaran yang terjadi sangat parah. APBD kita (Lingga) tinggal Rp 600 juta, sehingga tidak cukup untuk pembangunan fisik,” ujar Nizar.

Dia mengaku, bersama pimpinannya Bupati Lingga telah mempersiapkan strategi guna meningkatkan APBD Lingga di tahun depan. “Kalau tidak ada halangan, APBD Lingga 2017 nantinya bisa tembus diangka sebesar Rp 1 triliun,” tambahnya. Karena itu, pihaknya mengharapkan dukungan dan partisipasi semua pihak tak terkecuali untuk bersama berjuang meningkatkan sumber dana daerah ini untuk kesejahteraan masyarakat. “Sekarang Pak Bupati sedang berusaha agar APBD Lingga tahun depan bisa mencapai Rp 1 triliun,” ujarnya.

PELABUHAN EKSPOR PENUBA AKAN DIAKTIFKAN.

Desa Penuba, Kecamatan Selayar yang sejak dahulu menjadi sentra kehidupan dan penghidupan masyarakat Selayar dikenal memiliki pelabuhan ekspor yang cukup strategis bahkan dikenal mancanegara. Kondisi geografis yang ideal dengan perairan lautnya yang dalam dikepung oleh dua pulau yakni Lingga dan Singkep sehingga kapal-kapal berbobot besar aman melempar sauhnya, ditambah kedalaman lautnya yang mencapai hingga 40 meter. Di 1965, kawasan ini menjadi basis pertahanan TNI Angkatan Laut (AL) ketika Indonesia bertikai dengan Malaysia. “Saat ini kondisinya sangat memprihatinkan kita semua. Padahal dahulunya terkenal sebagai pintu masuk dan pusat perikanan dan perdangangan yang ramai. Insyaallah, akan kita perjuangkan agar pelabuhan dapat eksis kembali dan menjadi pusat perdagangan di Lingga umumnya,” kata Nizar. (ab)