Pangkalpinang, LINGGA POS – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan dana Bantuan Sosial (Bansos) yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) memang belum bisa dirasakan oleh masyarakat utamanya yang berdomisili di daerah atau wilayah perbatasan. Menurut dia, ada beberapa persoalan yang menjadikan Bansos PKH tersebut tidak sampai ke sasaran, penyebabnya antara lain karena ketidaksiapan pendampinh atau tim verifikasi di wilayah-wilayah tersebut. “Daerah perbatasan kita ikut dalam pendampingan. Kita lihat proses wawancara di seluruh Indonesia secara serentak. Tapi ada empat daerah yang ikut kita undur mengingat kesiapan pendamping dan psikolog yang akan lakukan interviu dan akan kita lakukan pada Senin (15/8) ini,” kata Khofifah di Pangkalpinang, Babel, Jumat (12/8) seperti dikutip dari Liputan6.com. Keempat wilayah wilayah itu, lanjut dia adalah Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara. Khofifah berjanji dana Bansos PKH itu secepatnya akan direalisasikan setidaknya di 42 kabupaten dan kota di keempat wilayah itu — sementara untuk wilayah perbatasan — PKH-nya kemungkinan baru direalisasikan pada Desember ini.
RP 1,2 JUTA PERTAHUN.
Dia menjelaskan untuk tahun ini dana Bansos PKH tersedia sebesar Rp 8,9 triliun yang siap dibagikan, dan sebagiannya juga sudah sampai. Sedangkan untuk keempat wilayah yang belum akan dibagikan pada saat pencairan Bansos di tahap keempat. Adapun dana total PKH yang diberikan adalah sebesar Rp 1,2 juta setiap tahunnya dan dibagikan dalam empat kali secara bertahap. (ph/l6c)