Wonosobo, LINGGA POS – Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan kosumsi narkoba masyarakat Indonesia terus meningkat dan belum menunjukkan gejala adanya penurunan meskipun negara sudah menetapkan hukuman mati kepada para pengedar barang haram tersebut. Saat ini nilainya sudah menembus angka Rp72 triliun. “Padahal berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Mei lalu baru Rp63 triliun. Sekarang sudah Rp72 triliun,” kata Mensos saat kegiatan deklarasi pemberantasan narkoba di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Bondowoso, Jatim, Sabtu (27/8). Mensos mengingatkan agar kalangan santri tetap waspada karena semua lini saat ini sudah diincar para pemasok dan pengedar narkoba untuk dijadikan pasar narkoba. “Bahkan sekarang ada fenomena narkoba justru di simpan di masjid karena dianggap tempat yang aman termasuk juga di universitas-universitas di Tanah Air,” kata Khofifah.
SASAR ANAK USIA DINI.
Kepada orang tua Khofifah juga mengingatkan agar waspada karena pengedar narkoba mulai menyasar anak-anak usia dini dengan menggunakan narkotika dalam bentuk permen. “Awalnya anak-anak itu diberikan cuma-cuma. Lalu setelah ketagihan, mereka akan mengajari anak-anak itu untuk melakukan tindak kriminal misalnya disuruh membawa barang-barang orang tuanya untuk ditukar dengan permen narkotika. Anak-anak usia dini itu juga diajari, kalau ada jam bapak atau cincin ibunya, diambil (dicuri untuk ditukar dengan permen narkotika),” tutup Mensos. (ph/tc)