Daik, LP(3/2) – Satu lagi kapal untuk melayani transportasi laut untuk wilayah Kabupaten Lingga dan sekitarnya terutama untuk pulau-pulau yang bertebaran di bumi Bunda Tanah Melayu ini. KM Istiqomah Jaya akan melengkapi armada angkutan penumpang jurusan Lingga ke dan dari ibukota Propinsi Kepri. Sebelumnya warga Lingga terbiasa menggunakan KM Superjet, Marine Hawk, Arena untuk Tanjungpinang-Dabo dan MV Batavia yang melayani Batam-Dabo pp belum lagi dengan keberadaan kapal-kapal angkutan barang atau cargo meliputi daerah Batam, Tanjungpinang, Karimun dan termasuk Jambi khususnya yang dilayani sekitar enam kapal motor dengan tonase yang cukup besar.
PT Poetra Bone Riau Mandiri melalui armadanya KM Istiqomah Jaya memberikan pelayanan transportasi alternatif yang dapat menjadi pilihan bagi warga Lingga. Kapal berkapasitas 82 orang ini menawarkan harga tiket yang cukup terjangkau dan relatif lebih murah. Untuk rute Tanjungpinang-Pancur dipatok sebesar Rp 105 ribu dan para pemegang tiket secara otomatis sudah mendapat jaminan asuransi keselamatan jiwa selama perjalanan. Kapal ini juga dilengkapi alat keselamatan atau life jacket untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kita berupaya semaksimal mungkin melayani dan memberikan kepuasan prima kepada penumpang sehingga merasa nyaman dan tenang sampai ke tujuan,” kata nakhoda KM Istiqomah, Syamsurizan.
Pelayaran perdana kapal ini telah di mulai pada akhir Januari lalu dengan jadwal keberangkatan dari pelabuhan Sribintan Pura Tanjungpinang-Lingga pukul 09.30 WIB sementara dari Lingga-Tanjungpinang pada pukul 07.20 WIB. KM Istiqomah juga akan singgah di beberapa pulau yang dilewatinya di jalur antara lain Pulau (P) Benan,P Medang,P Tajurbiru,P Rejai,P Senayang,P Dabo dan Pancur. “Kita memang ingin membantu warga pesisir yang berada di pulau-pulau tersebut lebih terlayani dengan baik dan konsisten,”tambah Syamsurizan sedikit berpromosi.
Memang pada umumnya, dari pantauan LINGGAPOS kapal-kapal jurusan ini cukup padat apalagi pada menjelang Lebaran Idul Fitri terpaksa mencatar kapal lain baik dari Tanjungpinang atau Batam dan Karimun, karena puluhan ribu warga Lingga umumnya bekerja di daerah ini pasca tutup PT Timah di 1991.(ph)
selamat kepada masyarakat yang dilalui kapal pada rute tpi pancur, agar memperoleh kenyamanan dalam pelayaran.