BAKESBANGPOL GELAR DIALOG ANTAR SISWA SMA LINGGA

foto: linggakab.go.id

Daik, LINGGA POS – CINTA TANAH AIR DAN BELA NEGARA. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Lingga menggelar kegiatan dialog tentang cinta tanah air dan bela negara dengan mengundang para siswa sekolah menenga atas (SMA) dari Kecamatan Lingga, Lingga Utara, Lingga Timur dan Selayar. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (19/8) masih dalam suasana menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-74 dengan mengusung tema ‘Dengan Semangat Kemerdekaan, Mari Kita Tingkatkan Rasa Persatuan dan Kesatuan serta Cinta Tanah Air. “Kegiatan ini adalah sebuah bentuk upaya dari anak-anak bangsa yang terdiri ragam suku, ras, agama namun memiliki kepedulian serta visi misi yang sama guna menjaga kesatuan dan menamamkan cinta akan Tanah Air,” kata Ketua Pelaksana Darmawan. Melalui kegiatan dialoq ini dengan maksud dan tujuan mencari titik permasalahan dan mengurai berbagai problematika yang terjadi utamanya pada generasi muda atau milenial saat ini. ‘Bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara’. (pasal 27 ayat 3 UUD 1945). Dalam kata sambutan sekaligus membuka kegiatan dialoq antar siswa SMA itu Asisten 1 Bupati Lingga Rusli mengatakan anak-anak bangsa dan sebagai generasi penerus Tanah Air sejatinya harus memiliki rasa cinta kepada Tanah Air tanpa memandang suku, ras dan agama yang dianut pribadi masing-masing seperti yang diamanatkan dalam Bhinneka Tunggal Ika. Melalui kegiatan ini dia berharap para generasi muda dapat dan mampu menjaga persatuan dan kesatuan yang telah diperoleh dengan perjuangan tanpa pamrih para pahlawan hingga tercapai kemerdekaan yang dicita-citakan rakyat Indonesia dalam negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Sudah menjadi hak dan kewajiban kita semua membela negara karena bela negara adalah konsep yang disusun untuk menanamkan sipat patriotisme baik oleh pribadi, kelompok dan atau seluruh kompenen dari suatu negara dalam kepentingan untuk mempertahankan eksistensi negara dari segala bentuk ancaman baik secara fisik (agresi) maupun moral (budaya, sosial dan sebagainya) dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa. (syk)