ASET NEGARA CAPAI RP10.467,5 TRILIUN


Jakarta, LINGGA POS – SEMENTARA UTANG PEMERINTAH RP5.258,57 TRILIUN. Jumlah itu berdasarkan catatan terbaru Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. Sebelumnya aset negara mencapai Rp6.325 triliun, sehingga terjadi peningkatan sebesar 65 persen. Melonjaknya aset negars tersebut terjadi lantaran dilakukannya perhitungan kembali atau revaluasi pada periode 2018-2020. Direktur Barang Milik Negara (BMN) DKJN Kemenkeu Encep Sudarwan mengatakan hasil revaluasi itu telah diaudit BPK dan mendspat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). “Itulah hasil revaluasi menaikkan aset sekitar Rp4.000 triliun. Kemarin kan kita nilai, Alhamdulillah sudah selesai dan sudah diaudit BPK dengan opini WTP. Aset kita meningkat,” sebut Encep dalam keterangannya, Sabtu (11/7).
Lanjut dia, adapun aset negara itu terdiri atas aset lancar Rp491,86 triliun, sebelumnya sebesar Rp437,87 triliun; investasi jangka panjang Rp3.001,2 triliun, sebelumnya Rp2.877,28 triliun serta aset tetap Rp5.949,59 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1.931, 05 triliun serta aset lain yang dimiliki pemerintah saat ini sebesar Rp967,98 triliun.
Seperti diketahui, revaluasi aset adalah penilaian kembali aset yang dimiliki suatu entitas sehingga mencerminkan nilai aset pada saat ini. Revaluasi aset yang dilakukan Kantor vertikal DJKN Kemenkeu tersebut dilakukan di 71 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di seluruh Indonesia.
Sementara jika dibandingkan dengan utang, dari keterangan resmi APBu KiTa pada Juni 2020 yang dinilai Kemenkeu dar Kontan, posisi utang pemerintah hingga akhir Mei 2020 nencapai Rp5.258,57 triliun. Sedangkan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 32,09 persen, meningkat dibanding April 2020 sebesar Rp5.172,48 triliun manjadi Rp5.258,57 triliun pada Mei 2020. Rinciannya, utang pemerintah yang berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 84,49 persen hingga akhir Mei 2020 tercatat sebesar Rp4.442,90 triliun. Penerbitan ini terbagi menjadi dua, yakni SBN Domestik dan SBN Valuta Asing (valas). SBN Domestik Rp3.248,23 triliun yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) Rp2.650,69 triliun, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp597,54 triliun. SBN Valas sebesar Rp1.194,67 triliun, dengan rincian SUN sebesar Rp970,73 triliun dan SBSN Rp223,94 triliun.
Untuk pinjaman luar negeri, yakni pinjaman bilatetal sebesar Rp316,68 triliun, pinjaman multitateral Rp446,96 triliun dan pinjaman commercial banks sebesar Rp42,35 triliun. (jk/tm/kc)

Kategori: LINGGA
Topik populer pada artikel ini:

Berikan Komentar

Kirim Komentar

Bookmark dan Bagikan

Lingga Pos © 2019. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Powered by Web Design Batam.