Hanya berjarak sekitar 60 meter saja dari pelabuhan laut Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat, KM Anly dengan muatan sebanyak 500 ton beras bulog, kandas diatas karang sejak senin (24/10) lalu
Sei. Buluh, LP(1/11) – Akibatnya, sebanyak 140 ton beras dari 500 ton yang dibawa kapal dengan nakhoda Aziz tersebut tenggelam dan tidak dapat dselamatkan. Beras asal vietnam dan dibawa dari gudang Bulog Dumai, dengan berat per-karung 50 kg atau seluruhny 10.000 karung untuk konsumsi beras raskin Kabupaten Lingga, hanya bisa masuk gudang Bulog Dabo Singkep sebanyak 360 ton atau 7.199 karung saja
Sebelumnya dalam kondisi kandas, KM Anly masih mekakukan aktivitas bongkar muatan daya overship dibantu kapal jenis pompong berkapasitas 1-5 ton. Dari pelabuhan Sungai Buluh kemudian diangkut dengan kendaraan truck langsung ke gudang Bulog Dabo di jalan perusahaan, ex PT Tambang Timah(Perseo) yang dipinjam pakai Bulog Sub Divre Tanjung Pinang, sejak 1995. Tetapi senin (31/10) KM Anly rudah dalam kondisi mengkhawatirkan karena pasang surut air laut tidak stabil sehingga kapal dalam posisi haluannya tenggelam ke dalam laut dan air dengan leluasa masuk kedalam kapal. Menurut H.Hamdi Idul, sebagai pengelola pengangkutan beras di Gudang Bulog Dabo, beras yang masih tersisa sebanyak 140 ton tidak bisa dselamatkan lagi. Dikatakan Aziz, yang sebelumnya sudah berulangkali membawa muatan yang sama dari Dumai, pada saat memasuki alu pelabuhan Sungai Buluh keadaan air laut sangat kencang sehingga menyulitkan kapal untuk merapat ke pelabuhan. Pihak pengangkut beras dari Dumai atau sebagai komperadar PT Mutiara Samudra Agung, Pekanbaru, RA Pasaribu kepada LINGGA POS menyatakan kerugian akibat musibah ini di perkirakan mencapa Rp 1 miliar. Saat ini dia sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengeluarkan beras-beras sebanyak 2.801 karung yang sudah tidak layak dikonsumsi itu untuk dimusnahkan di tempat yang aman. (arn)
Loading ...