Daik, LP(7/12) – Pemprov Kepri melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri pada 2012 akan membangun Sekolah Layanan Khusus (SLK) di wilayah-wilayah terpencar di Kepri, meskipun tetap fokus pada peningkatan mutu pengajar (guru) dan pemerataan serta perluasan akses pendidikan dasar. Utamanya untuk menekan jumlah anak-anak yang belum bisa menikmati bangku sekolah. Demikian dikatakan Kasi Pendidikan Dasar, Disdik Kepri Atmadinata. Kata dia, persentase tuntas wajib belajar di Kepri telah di atas target nasional atau 96 persen, dan untuk itu Kepri telah menerima penghargaan Widyakrama dari Presiden RI. Untuk peningkatan mutu pendidikan dasar itu disamping tenaga pendidikannya, guru-guru sudah harus Sarjana Strata 1 (S1) seperti yang telah diamanatkan dalam UU Nomor 4 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, termasuk juga pengadaan alat-alat pembelajaran SD hingga SMP dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK).
Bagi sekitar 1 persen anak-anak yang belum bersekolah, yang umumnya berada di daerah-daerah terpencar di Kepri, Pemprov Kepri akan membangun SLK. Kita ketahui, akses dari dan ke daerah itu sangat sulit dengan berbagai faktor untuk menjangkau pusat Kecamatan atau daerah lainnya. Sehingga anak-anak di pulau tersebut tetap dapat bersekolah dengan baik. Nantinya ijazah sekolah SLK itu setara dengan ijazah SD. SLK dimaksud antara lain akan di bangun di Pulau Buyu Besar, Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga dan satu lagi di Pulau Seberas, Kabupaten Karimun.
Dalam hal penyediaan buku-buku pelajaran, Pemprov Kepri juga telah menyediakan buku-buku pelajaran elektronik murah yang bisa diunduh di laman Kemendikbud di situs www.bsc.com dan dapat diperbanyak atau dicopy/cetak kembali oleh peminat, karena royalti (hak cipta) buku-buku tersebut telah dibayar pemerintah. Tentunya ini sebagai salah satu kemudahan dari pemerintah (Kemendikbud) untuk masyarakat, apalagi buku-buku tersebut sudah sesuai dengan kurikulum dan dapat didownload dengan gratis. (arn,kp)