DO BBM DI LINGGA DIPERJUALBELIKAN ? Pemerintah Usul BBM Naik Rp1.500

Dabo,LP(29/2) – Disinyalir, kelangkaan BBM jenis premium di Lingga disebabkan banyaknya izin Delivery Order (DO) yang dikeluarkan Disperindag Lingga. Ditemukan ada satu desa yang menerima 174 DO, tetapi di desa yang lain hanya kebagian 8-9 DO saja. DO yang dikeluarkan Disperindag Lingga melebihi kapasitas minyak itu sendiri. Sementara saat ini kuota BBM belum bertambah. Tak kurang, Bupati Lingga, Daria seperti dilansir Haluan Kepri, minta Disperindag segera menyelesaikan masalah tersebut. “Banyak DO yang dikeluarkan Disperindag Lingga untuk warga di Sungaibuluh, Kecamatan Singkep Barat itu sebenarnya menjadi perhatian saya. Minyak ini bukan untuk satu kelompok, namun untuk semua masyarakat. Kalau itu dibiarkan, desa lain bisa cemburu. Nanti Kadesnya akan saya panggil diberikan pengertian,” kata Daria. Sumber yang beredar menyebutkan, biasanya pemegang DO mengambil di SPBB Junaidi di Sungaibuluh. Di duga setiap orang memiliki 10 DO, yang kemudian memperjualbelikan DO tersebut saat penyaluran (pendistribusian). “Mereka menjual 1 drun Rp900 ribu dari Pertamina. Tapi kalau tanpa DO atau tidak kebagian jatah kita beli seharga sampai Rp1,2 juta per drumnya. Di sinilah modus yang banyak terjadi. Belum lagi, pihak pemilik kios mengeluhkan isi 1 drum yang seharusnya 200 liter, sampai di tempat menyusut hanya menerima sekitar 170 liter saja. Apalagi, saat pengisian BBM hanya dilakukan dengan alat ukur kayu panjang biasa yang sangat rentan terjadinya pengurangan yang disengaja.

Data penyaluran BBM yang dikeluarkan Kabag Ekonomi dan Pemerintahan Lingga 2011, menunjukkan terdapat kelebihan stok BBM. Untuk jenis minyak tanah terdapat kelebihan sekitar 138.500 liter dan jenis premium kelebihan 62.000 liter. Namun, anehnya kelebihan stok ini tidak diketahui distributor. Sementara untuk APMS Senayang, perbulannya jatah premium sebanyak 90.000 liter, sedangkan SPBB Junaidi mendapat 420.000 liter. Jika digabungkan akan mendapat 510.000 liter untuk didistribusikan kepada masyarakat Lingga.

Banyak pihak berharap, dengan adanya mutasi atau penggantian Kadisperindag yang baru, masalah kelangkaan BBM di Lingga, yang sudah berlangsung cukup lama dapat segera dituntaskan. Ketua DPRD Lingga, Kamaruddin Ali ikut bersuara. “Kalau memang ada pelanggaran dalam prosedur pendistribusian atau ada penimbunan, diminta segera diproses secara hukum,” ujar Kamaruddin. Dia mengakui, bahwasanya ada rekomendasi yang dikeluarkan Disperindag Lingga di duga melebihi kapasitas. “Masak anak-anak pun dapat DO BBM. Bahkan saya dengar kemarin, orang yang sudah tidak ada (meninggal dunia,red) juga masih ada rekomendasinya,” katanya.

Naik Rp1.500.
Pemerintah melalui Menteri ESDM Jero Wacik, secara resmi mengusulkan ke DPR terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, yang akan dibahas dengan dua opsi dalam pembahasan APBN Perubahan 2012 dengan DPR Maret depan. Dua opsi itu adalah pertama, menaikkan harga BBM subsidi Premium dan Solar Rp1.500 perliter (semula Rp4.500 per liter menjadi Rp6.000 per liter) dan opsi kedua, menetapkan besaran subsidi tetap BBM dengan mematok besaran subsidi BBM Rp2.000 per liter atau BBM akan berfluktuasi mengikuti harga minyak dunia, atau akan sering terjadi turun naik harga BBM. (arn,hk,jpnn)

Kategori: KEPRI, LINGGA Tags: , , ,
Topik populer pada artikel ini:

Berikan Komentar

Kirim Komentar

Bookmark dan Bagikan

Lingga Pos © 2019. Hak Cipta dilindungi undang-undang. Powered by Web Design Batam.